Sabtu, 22 Oktober 2016

SERBAHOT !!!


Dadupoker
Haloooooo, Seluruh para pembaca setia cerita dewasa di tanah air, Sehat selalu dan di berikan kesuksesan pastinya Amin....., Pada hari ini Kembali lagi bersama kami SERBA HOT yang selalu mengahadirkan dan update teruss cerita dewasa yang hot-hot tetunya untuk ANda para pembaca setia kami, Pada hari ni ceritanya makin Panas aja ni broo, g sabaran lagi ? Langsung sikat broooo .

Saya adalah anak tunggal. Ibuku adalah seorang wanita yg disiplin dan agak keras sedangkan Bapakku kebalikannya bahkan bisa dikatakan bahwa Bapak di bawah bendera ibu. Bisa dikatakan ibulah yg lebih mengatur segala-galanya dalam keluarga. Namun, walaupun ibu keras, di luar rumah Saya termasuk cewek bandel dan sering tukar-tukar kekasih, tentunya tanpa sepengetahuan ibuku. Tapi suatu saat, pada saat Saya duduk di kelas 2 SMA, ibuku pergi mengunjungi nenek yg sakit di kampung. Dia akan tinggal di sana selama 2 minggu. Hatiku bersorak. Saya akan bisa bebas di rumah. Tak akan ada yg memaksa-maksa untuk belajar. Saya juga bebas pulang sore. Kalau Bapak, yah.. dia selalu kerja sampai hampir malam.

Pulang sekolah, Saya mengajak pacarku, Hudson, ke rumah. Saya sudah beberapa kali mengadakan hubungan kelamin degannya. Tetapi hubungan tersebut tidak pernah betul-betul nikmat. Selalu dilaqukan buru-buru sehingga Saya tidak pernah klimaks. Saya penasaran, bagaimana sih nikmatnya klimaks?

Singkat cerita, Saya dan Hudson sudah berada di ruang tengah. Kami merasa bebas. Jam masih menunjukkan angka 3:00 sedangkan Bapak selalu pulang pukul enam lewat. So, cukup waktu untuk memuaskan berahi. Kami duduk di sofa. Hudson dgn segera melumat bibir Saya. Kurasakan hangatnya bibirnya.
“Ah..” kurangkul tangan Saya ke lehernya. Ciumannya semakin dalam. Kini lidahnya yg mempermainkan lidah Saya. Tangannya pun mulai bermain di kedua bukit Saya, Saya benar-benar terangsang. Saya sudah bisa merasakan bahwa kemaluan Saya sudah mulai basah. Segera kujulurkan tangan Saya ke perut bawahnya. Saya merasakan bahwa daerah itu sudah bengkak dan keras, Saya coba membuka reitsleting celananya tapi agak susah. Degan segera Hudson membukakannya untuk Saya, Bagai tak ingin membuang waktu, secara bersamaan, Saya pun membuka kemeja sekolah Saya sekaligus BH Saya tapi tanpa mengalihkan perhatian Saya pada Hudson. Kulihat segera sesudah CD Hudson lepas, senjatanya sudah tegang, siap berperang.
Kami berpelukan lagi. Kali ini, tangan Saya bebas memegang burungnya. Tidak begitu besar, tapi cukup keras dan berdiri dgn tegangnya. Kuelus-elus sejenak. Kedua telurnya yg dibungkus kulit yg sangat lembut, sungguh menimbulkan sensasi tersendiri saat kuraba dgn lembut. Kemaluannya kemerah-merahan, degan kepala seperti topi baja. Di ujungnya berlubang.  Saya kuakkan lubang kecil itu, lalu kujulurkan ujung lidah Saya ke dalam. Hudson melenguh. Expresi wajahnya membuat Saya semakin bergairah.
“Ah..” Saya masukkan saja gagang itu ke mulutku. Hudson melepaskan celana dalam Saya lalu mempermainkan kemaluan Saya dgn jarinya. Terasa sentuhan jarinya diantara kedua bibir kemaluan Saya. Dikilik-kiliknya klitoris Saya. Sayamakin bernafsu.  Saya hisap gagangnya. Saya jilati kepala kemaluannya, sambil tangan Saya mempermainkan telurnya degan lembut. Kadang  Saya gigit kulit telurnya dgn lembut.
“Nit, pindah di lantai saja yuk, lebih bebas!”
Tanpa menunggu jawaban Saya, dia sudah menggendong Saya dan membaringkanku di lantai berkarpet tebal dan bersih. Dibukanya rok abu-abu Saya, yg tinggal satu-satunya melekat di tubuh Saya, demikian juga kemejanya. Sekarang Saya dan dia betul-betul bugil. Sayamakin menyukai suasana ini.  Saya tunggu, apa yg akan dilaqukannya selanjutnya. Ternyata Hudson naik ke atas tubuh Saya dgn posisi terbalik, 69. Dikangkangkannya paha Saya. Selanjutnya yg kurasakan adalah jilatan-jilatan lidahnya yg panas di permukaan kemaluan Saya. Bukan itu saja, klitorisku dihisapnya, sesekali lidahnya ditenggelamkannya ke lubang Saya. Sementara gagangnya tetap kuhisap. Saya sudah tidak tahan lagi.
“Son, ayo masukin saja.”
“Sebentar lagi Nitt.”
“Ah.. Sayanggak tahan lagi, Saya mau gagangmu, please!”
Hudson memutar haluan. Digosok-gosokannya kepala kemaluannya sebentar lalu.. “Bless..” gagang itu masuk degan mantap dan perkasa. Tak perlu diolesi ludah untuk memperlancar, kemaluan Saya sudah banjir. Amboy, nikmat sekali. Disodok-sodok, maju mundur.. maju mundur. Saya tidak tinggal diam. Saya goyg-goyg juga pantatku. Kadang kakiku kulingkarkan ke pinggangnya.
Tiba-tiba,
“Ah.. Saya keluar..” Dicabutnya kemaluannya dan air maninya berceceran di atas perut Saya.
“Shit! Sama saja, Saya belum puas, dia sudah muntah,” rungutku dalam hati.
Tapi Saya berpikir, “Ah, tak mengapa, babak kedua pasti ada.”
Dugaan Saya meleset. Hudson berpakaian.
“Nit, sorry yah.. Saya baru ingat. Hari ini rupanya Saya harus latihan band, udah agak telat nih,” dia berpakaian degan buru-buru. Saya betul-betul kecewa.
“Kurang ajar anak ini. Dasar egois, emangnya Saya lonte, cuman memuaskan kamu saja.”
Saya betul-betul kecewa dan berjanji dalam hati tak akan mau main lagi degannya. Karena kesal,  Saya biarkan dia pergi. Saya berbaring saja di sofa, tanpa mempedulikan kepergiannya, bahkan Saya berbaring degan membelakanginya, wajah Saya kuarahkan ke sandaran sofa.
Kemudian Saya mendengar suara langkah mendekat.
“Ngapain lagi si kurang ajar ini kembali,” pikirku. Tapi aqu memasang gaya cuek. Kurasakan pundakku dicolek. Saya tetap cuek.
“Nita!”
Oh.. ini bukan suara Hudson. Saya bagai disambar petir. Saya masih telanjang bulat.
“Bapak!” Saya sungguh-sungguh ketaqutan, malu, cemas, pokoknya hampir mati.
“Dasar bedebah, rupanya kamu sudah biasa main begituan yah. Jangan membantah. Bapak lihat kamu bersetubuh dgn lelaki itu. Biar kamu tahu, ini harus dilaporkan sama ibumu.”
Saya makin ketaqutan, kupeluk lutut Bapakku, “Yah.. jangan Yah, Saya mau dihukum apa saja, asal jangan diberitahu sama orang lain terutama Mama,” aqu menangis memohon.

Tiba-tiba, Bapak mengangkatku ke sofa. Kulihat wajahnya makin melembut.
“Nit, Bapak tahu kamu tidak puas barusan. Waktu Bapak masuk, Bapak dengar suara-suara desahan aneh, jadi Bapak jalan pelan-pelan saja, dan Bapak lihat dari balik pintu, kamu sedang dientoti lelaki itu, jadi Bapak intip aja sampai siap mainnya.”
Aqu diam aja tak menyahut.
“Nit, kalau kamu mau Bapak puasin, maka rahasiamu tak akan terbongkar.”
“Sungguh?”
Bapak tak menjawab, tapi mulutnya sudah mencium susu Saya. Dijilatinya permukaan payudara Saya, digigitnya pelan-pelan puting Saya. Sementara tangannya sudah menjelajahi bagian bawahku yg masih basah. Bapak segera membuka bajunya. Langsung seluruhnya. Saya terkejut. Kulihat kemaluan Bapakku jauh lebih besar, jauh lebih panjang dari kemaluan si Hudson. Tak tahu Saya berapa ukurannya, yg jelas panjang, besar, mendongak, keras, hitam, berurat, berbulu lebat. Bahkan antara pusat dan kemaluannya juga berbulu halus. Beda benar degan Hudson. Melihat ini saja Saya sudah bergetar.
Kemudian Saya didudukkannya di sofa. Pahaqu dibukanya lebar-lebar. Dia berlutut di hadapan Saya lalu kepalanya berada diantara kedua pangkal pahaqu. Tiba-tiba lidah hangat sudah menggesek ke dalam kemaluan Saya. Aduh, lidah Bapakku menjilati kemaluan Saya. Dia menjilat lebih lihai, lebih lembut. Jilatannya dari bawah ke atas berulang-ulang. Kadang hanya klitoris Saya saja yg dijilatinya. Dihisapinya, bahkan digigit-gigit kecil. Dijilati lagi. Dijilati lagi. “Oh.. oh.. enak, Yah di situ Yah, enak, nikmat Yah,” tanpa sadar, Saya tidak malu lagi mendesah jorok begitu di hadapan Bapak Saya. Bapak “memakan” kemaluan Saya cukup lama. Tiba-tiba, a Saya merasakan nikmat yg sangat dahsyat, yg tak pernah kumiliki sebelumnya.
“Oh.. begini rupanya klimaks, nikmatnya,” Saya tiba-tiba merasa lemas. Bapak mungkin tahu kalau Saya sudah klimaks, maka dihentikannya menjilat lubang kewanitaan Saya. Kini dia berdiri, tepat di hadapan hidungku, kemaluannya yg besar itu menengadah. Degan posisi, Bapak berdiri dan Saya duduk di sofa, kumasukkan gagang Bapakku ke mulut Saya. Kuhisap, kujilat dan kugigit pelan.  Saya sedot dan  Saya hisap lagi. Begitu  Saya lakukan berulang-ulang. Bapak ikut menggoygkan pantatnya, sehingga gagangnya terkadang masuk terlalu dalam, sehingga bisa kurasakan kepala kemaluannya menyentuh kerongkongan . Saya kembali sangat bergairah merasakan keras dan besarnya gagang itu di dalam mulutku. Saya ingin segera Bapak memasuki lubang Saya, tapi Saya malu memintanya. Lubang Saya  sudah betul-betul ingin “menelan” gagang yg besar dan panjang.
Tiba-tiba Bapak menyeruh Sayaberdiri.
“Mau main berdiri ini,” pikir Saya .
Rupanya tidak. Bapak berbaring di sofa dan mengangkat Saya ke atasnya.
“Masukkan Nit!” ujar Bapak.
Saya raih gagang itu lalu kuarahkan ke kemaluan. Ah.. sedikit sakit dan agak susah masuknya, tapi Bapak menyodokkan pantatnya ke depan.
“Aduh pelan-pelan, Bapak.”
Lalu berhenti sejenak, tapi gagang itu sudah tenggelam setengah akibat sodokan Bapak tadi. Kugoyang perlahan. Degan perlahan pula gagang itu semakin masuk dan semakin masuk. Ajaibnya semakin masuk, semakin nikmat. Lubang kemaluan Saya betul-betul terasa penuh. Nikmat rasanya. Karena dikuasai nafsu, rasa malu Saya sudah hilang.  Saya setubuhi Bapakku degan raqus. Ekspresi Bapak Saya makin menambah nafsu Saya. Remasan tangan Bapakku di kedua payudara Saya semakin menimbulkan rasa nikmat. Kogoyang pantatku degan irama keras dan cepat.
Tiba-tiba, Saya mau klimaks, tapi Bapak berkata, “Stop! Kita ganti posisi. Kamu nungging dulu.”
“Mau apa ini?” pikir Saya.
Tiba-tiba kurasakan gesekan kepala kemaluan di permukaan lubang kemudian..
“Bless..” gagang itu masuk ke lubang Saya. Yang begini belum pernah kurasakan. Hudson tak pernah memperlaqukan Saya begini, begitu juga Muklis, lelaki yg mengambil perawan Saya. Tapi yg begini ini rasanya selangit. Tak terkatakan nikmatnya. Hujaman-hujaman gagang itu terasa menggesek seluruh liang kewanitaan Saya, bahkan hantaman kepala kemaluan itupun terasa membentur dasar kemaluan Saya, yang membuat Saya merasa semakin nikmat.  Saya rasakan sodokan Bapak makin keras dan makin cepat. Perasaan yg  Saya dapat pun makin lama makin nikmat. Makin nikmat, makin nikmat, dan makin nikmat.
Tiba-tiba,
“Auh..oh.. oh..!” kenikmatan itu meladak. Saya klimaks untuk yg kedua kalinya. Hentakan Bapak makin cepat saja, tiba-tiba kudengar desahan panjangnya. Seiring degan itu dicabutnya kemaluannya dari lubang kemaluan Saya. Dgn gerakan cepat, Bapak sudah berada di depan Saya . Disodorkannya gagangnya ke mulut Saya. Degan cepat Sayatangkap,  Saya kulum dan kumaju-mundurkan mulutku dgn cepat. Tiba-tiba kurasakan semburan air mani panas di dalam mulut Saya. Saya tak peduli. Terus  Saya hisap dan hisap. Sebagian air mani tertelan oleh Saya, sebagian lagi kukeluarkan, lalu jatuh dan meleleh memenuhi dagu Saya. Bapak memeluk dan mencium Saya,
“Nit, kapan-kapan, kalau nggak ada Mama, kita main lagi yah.” Aqu tak menjawab. Sebagai jawaban, aqu menggelayut dalam pelukan Bapakku. Yg jelas aqu pasti mau. Dgn pacarku aqu tak pernah merasakan klimaks. Dgn Bapak, sekali main klimaks dua kali. Siapa yg mau menolak?
Sesudah itu asal ada kesempatan, kita lakukan lagi y. Sementara mama masih sering marah, dgn nada tinggi, berusaha mengajarkan disiplin. Biasanya Saya diam saja, pura-pura patuh. Padahal suaminya, yang menjadi Bapakku itu, sering Saya geluti dan nikmati. Beginilah kisah permainan Saya degan Bapakku yg pendiam, tetapi sangat pintar di atas ranjang dan dapat memuaskan nafsu birahi saya tiap harinya, Selesai .

Gimana broooo gokil banget kan Panas ngakkk bacanya ??? bapak yang beruntung ni hoki kali ya .. hahahahah Untuk selanjutnya cerita dewas dari kami di tunggu ya, Hanya dengan kami SERBA HOT anda akan selalu di berikan cerita dewasa hot yang terbaik, Termikasih .

0 komentar:

Posting Komentar