WWW.DADUPOKER.COM

Situs Judi Online Terpercaya INDONESIA, Poker Server V Dengan Tampilan Yang Menarik Dan Bonus Yang Sangat Luar Biasa ( 100% Fair Play / 100% Player Vs Player )

WWW.KOMPASQQ.COM

Situs Judi Yang Menyediakan 6 Permainan Dalam 1 User ID, Dengan Tampilan Yang Sangat Elegant Dan Menarik, Bonus Yang Di Tawarkan Juga Sangat Fantastic.

WWW.MANDIRIQQ.COM

Situs Judi Online Terbesar Dan Terpercaya, Yang Sudah Terjamin Keamanan Akun Di Dalam Situs Ini, Bonus Yang Sangat Meriah Menghadiri Anda.

WWW.VIPMANDIRIQQ.COM

Situs Judi Online Yang Telah Dimainkan Lebih Dari 5000 Orang Dari Indonesia - Panca Negara, Situs Teraman

WWW.METROQQ.COM

Situs Judi Online Dengan 4 Permainan Dan Tampilan Awal Yang Menarik, Bonus Yang Di Berikan Sangat Amat Menggiurkan.

WWW.CUMAPOKER.COM

Situs Judi Online Dengan Jaringan Yang Sangat Baik, 6 Game 1 User ID, Promo Yang Sangat Menguntungkan Bagi Member Baru Maupun Member Lamanya.

Rabu, 30 November 2016

SERBA HOT - NAFSU BIRAHI NYOKAP NYA CEWEK KU YANG SANGAT MENYUKAI ORAL SEKS

Dadupoker
SERBA HOT - Kembali lagi bersama kami Seperti biasa kami selalu menghadirkan dan mengupdate cerita dewasa kami. Yang Pastinya akan membuat anda geli-geli basah dan panas. Tentunya kami hadirkan untuk anda seluruh para pembaca setia kami tanah air. Tanpa banyak basa-basi lagi langsung saja kita HAJAR!!! Brooo Cerita Dewasa kami di bawah ini .

Cerita mesum perselingkuhan seorang nyokap pacar ku yang binal nan seksi dengan judul ” Nafsu Birahi Nyokap nya Cewek ku yang Sangat Menyukai Oral Seks ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.

Ini ku ceritain pengalamanku sama nyokap nya whiena…Waktu itu kira-kira jam 8 malem ku berniat mau kerumahnya whiena soalnya ku janjian mau nganter dia ke acara ultah temennya… Trus pas ampe dirumahnya ternyata yang buka pintu Ibu Indah, nyokap nya whiena yang juga dosen wali ku… “malam Bu” sapa Gua . “en nak Rio, masuk..”

Gua pun langsung masuk kedalam rumah, kulihat Ibu Indah begitu seksi dengan menggunakan daster putih yang serba tipis sehingga terlihat tuBuh Ibu Indah yang langsing..”gila ni Ibu udah nikah kok masih seksi banget ya” kata Gua dalam hati

“Whiena nya ada Bu?”

“oh Whiena tadi diajak sama Papanya kerumah neneknya yang lagi sakit, dia titip pesan ga bisa kerumah temennya yang ulang tahun, dia minta maaf sama kamu juga karena ga sempat nelpon soalnya tadi buru-buru sekali..” “jam berapa perginya Bu”

“sekitar satu jam yang lalu…mungkin sekarang masih dalam perjalanan”Rumah neneknya whiena memang lumayan jauh sekitar 3 jam perjalanann dari kota Gua . “oh..kalo gitu saya permisi Bu”

“Jangan dulu ada yang mau Ibu tanya sama kamu tentang Whiena, tapi Ibu bikinin minum dulu ya” Ibu Indah pun langsung masuk kedapur, sementara hatiku jadi bingung entah apa yang mau ditanyakan oleh Ibu Indah, jangan-jangan di tau soal hubungan ku yang intim bersama whiena, bakal diintrogasi nih pikirku…… GAWAT ……

Ibu Indah nyokap nya whiena keluar dari dapur dengan membawa dua gelas minuman dingin.”silakan diminum Rio” Gua pun langsung minum sementara hatiku agak tegang karena takut pada Bu Indah yang mungkin akan marah-marah…. dag dig dug detak jantungku terdengar keras …. seakan mau lepas jantung ku ini.

Ibu Indah duduk dikursi pas dihadapan ku dan dasternya agak tersingkap sehingga pahanya yang putih terlihat jelas, jatungku berdenyut makin kencang dan segera menunduk karena tidak enak sama Bu indah. “Rio kamu serius pacaran sama Whiena?” Gua agak terkejut karena pikiranku masih melayang entah kemana.”serius Bu, saya siap bertanggung jawab jika terjadi apa-apa sama Whiena” jawabku sambil tetap menunduk.

“kamu kok diajak cerita malah nunduk sih Rio, kan ga enak.””Maaf Bu” kuangkat kepalaku, kini duduk Bu indah agak mengangkang sehingga samar-samar kulihat bagian dalamnya dan ternyata Bu indah tidak pake cd, nafas ku pun agak memburu menahan nafsu namun tidak berani berbuat apa-apa karena yang dihadapanku adalah nyokap nya whiena yang juga dosen wali dikampusku.

“kamu kenapa Rio” tanya Bu indah pura-pura tidak tahu.”tidak Bu, anu….” aduh Gua mulai bingung, sementara Bu indah tersenyum memandang ku. Kemudian Bu indah berdiri dan duduk disampingku.Kamu terangsang ya liat paha Ibu, Gua pun hanya diam sementara tangan Bu indah mulai memegang paha Gua , Kemudian Bu indah berbisik, “kamu puasin Ibu ya ini malam, Ibu sudah lama ga pernah disentuh oleh bokapnya whiena, dia terlalu sIbuk sama urusan kantornya”.

“tapi Bu..” srup bibirnya Bu indah langsung melumat bibirku dan tangannya meramas-remas ****** ku, pikiranku sangat kacau, Gua masih bingung dan belum percaya kalo ternyata Bu indah memiliki nafsu yangg tinggi. birahiku pun mulai bangkit, Gua pun mulai meremas-remas toketnya Bu indah.

“Terus Rio, enak banget..”dan tangan Bu indah mulai membuka celana jeans ku, Gua pun membantunya dan kemudian kulepas kaosku sehigga kini tinggal cd yang melekat. “Rio kita kekamar aja yuk.” Dan kemudian mencium bibirku.Bu indah langsung masuk kekamar dan membuka dasternya, tubuh Bu Indah kini polos.

“Wow Ibu cantik banget, putih, seksi, ga kalah sama whiena””ah kamu bisa aja Rio” jawab Bu indah sambil tersenyumTubuh Bu indah memang sangat mulus, kulitnya putih, toketnya yang besar, serta bulu jembutnya dicukur rapi.”Sini dong Rio, kok malah bengong” Ibu Indah nyokap nya whiena duduk di tepi ranjang dan kemudian Gua mendekat dan menunduk mencium bibirnya. Tangan Bu indah melepaskan cd ku dan keluarlah kontolku.

“gila Rio. Punya kamu besar banget, lebih besar dari punya suamiku.”dia pun mengelus-elus ****** ku, kodorong kepalanya agar segara menghisap kontolku.”Hisap ****** Rio Bu””sabar ya Rio, jangan kuatir yang pasti malam ini kita harus sama-sama puas”Bu indah kemudian berdiri dan menciumku kemudian turun kedada Gua , putingku di hisap dan dijilati.Ouh..Bu enak banget Bu, terus Bu.

Kemudian Bu indah berjongkok dihadapan ku dan menjilat kontolku seperti menjilat es krim. Kemudian memasuk kan kontolku kemulutnya. Dia pun memompa dengan lihai. Nikmat sekali rasanya, lebih nikmat dari hisapannya whiena..

Terus Bu, Gua pun mulai memompa kontolku didalam mulut Bu indah sehingga mulut Bu indah terlihat penuh dan kadang Bu indah seperti mau muntah karena kontolku masuk sampai tenggorokannya..Gua mencabutnya dan nampaknya Bu indah sedikit kecewa.

“Terus Rio, masukin kontolmu sedalam-dalamnya kemulutku, kontolmu enak Rio. Perkosa mulut Ibu Rio” Gua pun kembali memasukkan kontolku kedalam mulut Bu indah dan tangan ku memegang kepalanya sehingga gerakannya berirama. Sementara itu tangan Bu indah memegang erat paha ku karena dorongan kontolku semakin keras menghujam mulut Bu indah.

“mulut Ibu enak banget isep terus Bu. Isep yang kuat”

Sektiar 20 menit ku perkosa mulut Bu indah sampai Bu indah hampir muntah. Gua pun mencabut kontolku. “kuat juga kamu Rio ya udah hampir setengah jam di karoeke belum keluar, kalo bokapnya indah pasti udah keluar trus langsung tidur, dasar egois banget”

Ternyata Bu Indah selama ini jarang mendapat kepuasan dari suaminyaSekarang giliran Ibu yang kamu puasin Rio sekarang kamu tidur.Gua agak bingung apa maunya Bu indah namun Gua menurut saja. Dan Gua barbaring diatas ranjang kemudian Bu indah jongkok diatas diatas dada Gua .” Rio Ibu juga mau perkosa mulut kamu ya”Dia pun mendekatkan vaginanya kemulutku dan mulai memompanya.

Gua pun menjulurkan lidah ku, asin, ternyata cairanya Bu indah banyak banget keluarKini tangannya berpegang ke tepi ranjang sehingga agak nungging dan terus memperkosa mulutku bahkan hidung ku, aroma harum dari vaginanya membuat gairah ku samakin meningkat.”Lidah kamu enak banget Rio hidung kamu juga..terus Rio, nikmat” Bu indah terus memompa vaginanya kearah mulutku sehingga terkadang Gua kesulitan bernafas.

Akhirnya Bu indah berhenti karena terlihat cape sekali.Gua pun membaringkan Bu indah dan mengangkangkan kakinya, ku jilati klitorisnya dan sesekali kugigit pelan-pelan.Ouch…nikmat banget Rio terus Rio, hisap terus vagina Gua Rio, terus Rio, vagina itu milik kamu sekarang.

Gua pun menjilatnya nya dan kemudian ku masukkan jari ku kadalam vaginanya dan Bu indah pun menggelinjang keenakanOuch..jari kamu enak banget Rio apalagi ****** kamu.terus Rio.Tak lama kemudian Bu indah menjepit kepala Gua dan menjambak rambutku dan Gua pun mempercepat permainan fucking finger ku divaginanya..

”Shh,uhf…Ibu mau keluar Rio hisap yang kuat Rio vagina Ibu.,ohh……”Gua pun menghisap kuat kuat lubang kenikmatan itu dan “cret..Cret..”Cairan nikmat Bu indah menyemprot mulutku dan Gua pun menjilatnya sampai bersih. Gila kamu Rio mulut kamu pintar banget memberikan kenikmatan di vagina Ibu.Gua pun kembali berjongkok di atas kepala Bu indah dan kembali ku entot mulutnya Bu indah..

Bu indah pun menghisap dengan kuat kontolku..Gua membalikkan badanku sehingga posisi kami sekarang 69, Gua menahan badanku dengan lutut dan terus memompa mulut Bu indah sementara memek Bu indah kembali basah dan Gua  terus mengelus elusnya.

Serasa nikmat sekali mulut Bu indah, Gua pun memompanya semakin beringas dan kemudian Bu indah nampak tersedak kemudian dia melepaskan ****** ku.”besar banget ****** mu Rio kaya mau robek mulut ku..” Gua pun memperbaiki posisiku dan dan kini kami sama sama berbaring..Kulumat bibir bi indah yang nampak merah akibat ku entot tadi dan tanganku memainkan klitorisnya..

“Shh..uhf.. nikmat banget Rio..entot Ibu sekarang Rio..masukin kontolmu ke memek Ibu..cepet Rio Ibu udah ga tahan nih..gatel banget rasanya.”Bi Indah pun kusuruh mengangkang dan mengangkat kakinya kedepan hingga terlipat menyentuh toketnya..

Kini bibir vagina Bu Indah muncul keluar dan menganga seakan berteriak minta dientot. Gua pun mengarahkan kontolku ke vagina Bu indah dan mulai menggesek-gesekannya.. Rio masukin dong..cepet Rio..Ibu udah pengen banget…ayo donk sayang..Ibu Indah pun merengek seperti anak kecil.. Gua pun menancapkan kontolku dengan cepat masuk kedalam vagina Bu indah yang sudah licin mengkilau.

“Ouhhhh…sakit banget Rio..****** kamu gede banget.pelan-pelan dong” “Tapi enak Rio trus Rio pompa terus memek Ibu Rio, entot terus memek Ibu…”Ternyata memek Bu Indah masih sempit dan enak banget kontolku serasa dipilin-pilin. Gua pun memompa terus vagina Bu indah…semakin lama semakin cepat..

“Ouh..terus Rio Gua ga tahan nih..Ibu mau keluar..””Terus Rio.entot terus memek Ibu Rio..memek itu punya kamu sekarang Rio..ouh…” Bu indah mulai meracau tidak karuanDan kemudian tubuh Bu Indah mengejang dan kontolku terasa dijepit kuat sekali..”Ouh..Ibu keluar lagi Rio..****** kamuuuuu eeeenaaaaak baaaangeeeeeetsssss,”

Gua pun membalikkan badan Bu indah dan ternyata Bu indah langsung mengerti apa mauku dan dia pun langsung menungging dan kini kami dogy style..Gua pun memasukkan kontolku kedalam memek Bu indah.. “Ouhh..nikmat banget Rio..”Gua terus memompa memek Bu indah sambil meremas-remas toket Bu Indah yang bergelantungan..

Ouh..ahh..terus Rio, Ibu mau keluar lagi nih. Gua pun mengocok memek Bu Indah dengan cepat sehingga Bu Indah keluar untuk yang ketiga kalinya.. Kamu kuat banget Rio, Ibu bener-bener puas di entot sama kamu.. Sekarang kamu entotin mulut Ibu aja yang soalnya Ibu paling seneng kalo mulut Ibu di entot. Gila ni Ibu ternyata dia seneng banget oral..

Gua pun menarik Bu Indah kelantai dan kusuruh jongkok, dan kemudian kumasukkan kontolku kedalam mulut Bu indah pelan pelan sampai amblas semua, ujung kontolku terasa menyentuh tenggorokannya, Gua pun menahan kepala Bu indah karena nikmat sekali terasa, ada kenikmatan tersendiri yang muncul ketika kontolku masuk semua kemulutnya Bu Indah.

Kemudian Bu Indah memukul paha Gua karena kayanya dia mulai sulit bernafas namun Gua tetap menahan kepalanya sehingga akhirnya dia dengan paksa menarik kepalanya dan langsung lari kekamar mandi di samping kami dan langsung muntah. Gua pun mengikuti kekamar mandi. “Gila kamu Rio kontolmu gede banget”. “Sory ya Ibu muntah abis ga tahan kamu jejelin ****** sebesar itu” Ibu Indah nyokap nya whiena pun menyiram muntahnya..

Kini Bu Indah jongkok kembali di kamar mandi dan mengulum kontolku. Gua pun memompanya secara berirama dan tangan Bu indah terus memainkan biji pelirku, air ludah Bu indah menetes keluar melalui sela-sela bibirnya dan Gua tidak peduli, Gua terus memompa mulut Bu indah yang seksi sampai kontolku masuk semua dan nampaknya Bu Indah sudan mulai terbiasa dengan kontolku sehingga rasanya semakin nikmat, kontolku serasa mau ditelan oleh Bu indah.

Gua pun menyalakan shower dan menyiram Bu indah yang terus asyik mengulum kontolku, kini tuBuh Bu indah basah dan terlihat semakin seksi. Gua pun menaruh kembali shower itu, dan melanjutkan memompa mulut Bu indah.”Hisap Bu Gua udah mau keluar nih..”

Gua pun memompa mulut Bu indah semakin cepat dan Bu indah sangat menikmatinya… Gua keluar Bu..ouh…. ooouuuuugghhhhhhttttt……….Gua pun memasukkan semua kontolku kedalam mulut Bu indah dan menyemprotkan sperma di tenggorokkannya, kemudian Bu indah menarik kepalanya dan membersihkan sperma dari kontolku,,”sperma kamu enak banget Rio, kental..””dia terus mengulum kontolku yang masih berdiri tegak..””****** kamu masih berdiri Rio..kamu kuat banget,,

”Kita mandi dulu yu..ntar lanjutin lagi ya.. Kami pun mandi sama-sama.. Selesai mandi Bu Indah ngajak makan, kami ke ruang makan sambil tetap telanjang..Gua pun duduk sambil makan sementara Bu indah tidak makan dia hanya duduk disampingku sambil mengelus-elus ****** ku.

“kok ga makan Bu?” tanya Gua ..”nggak ah,,udah kenyang tadi minum sperma kamu..”
Gua pun makan sedikit karena birahi ku bangkit kembali.”Ibu kok seneng banget oral seks sih””soalnya kalo oral seks Ibu bisa rasain kontolmu yang enak banget”

Kami pun melanjutkan birahi kami di ruang makan dan kemudian pindah keruang tamu dan akhirnya kami kembali kekamar dan bercinta kembali sampai subuh…………. Hubunganku sama Bu Indah sangat hot, bahkan lebih hot daripada sama whiena yang bahkan kami pernah ngentot di kamar mandi kampus…… tapi ku tetep sayang sama whiena.

Sekarang Bu Indah sudah pindah ke kota “Y”. Karena suaminya pindah tugas. Dan semenjak itu, Gua juga kehilangan kabarnya whiena. Selesai .

Bagaimana bro dengan cerita sex Hari ini dari SERBA HOT !!!. Muantapp dong pastinya, Nahh untuk Cerita Dewasa kami Selanjutnya di tunggu ya. Pastinya kami akan hadirkan yang lebih Super Panas dan Super Hot lagi. Tentunya untuk anda seluruh para pembaca setia kami di tanah air. Di tunggu ya Brooo cerita kami selanjutnya. Selamat Beraktifitas kembali bro. Terimakasih .

Senin, 28 November 2016

SERBA HOT - TANTE RITAH SUDAH BASAH DULUAN SEBELUM GUA MEMULAI PERMAINAN DI RUMAHNYA YANG SEDANG KOSONG

SerbaHot
SERBA HOT - Kembali lagi bersama kami Seperti biasa kami selalu menghadirkan dan mengupdate cerita dewasa kami. Yang Pastinya akan membuat anda geli-geli basah dan panas. Tentunya kami hadirkan untuk anda seluruh para pembaca setia kami tanah air. Tanpa banyak basa-basi lagi langsung saja kita HAJAR!!! Brooo Cerita Dewasa kami di bawah ini .

Siang itu  begitu panas udaranya, membuat jalan di depan rumah sepi sekali. Tidak  ada satupun orang yg keliatan. Mgkn pada ngumpet di dlm rumah masing2.  Saat itu Gua hanya mengenakan celana pendek dan kaos singlet. Kebetulan  rumahku jg sepi bgt. Krn g tahan Gua beranjak untuk membeli es batu di  tetangga. Saat melewati rumah temanku, Gua sedikit tertegun melihat  sesosok wanita paruh baya. Ya, Namanya adalah Tante Ratih, mama temanku.  Saat itu tante ratih memakai daster yang seksi sekali. Tampaknya dia  tidak memakai BH jg, krn putingnya tercetak jelas.

Siang tante”  sapa Gua padanya. “Eh, leo mau kemana panas2 gini??” tanyanya. “Mau beli  es tante, buat ngadem..”sahutku. “Ohhhh….ni tante punya es, gak usah  beli deh, sini aja…” kata tante ratih. “Waaah boleh jg nih tan, okey  deh” seruku. Kami berdua masuk ke rumah. “Bentar ya tante buatin es nya  dulu…” kata tante ratih. “Oke deh tan, makasih banget lho…” sahutku. Mata Gua tidak bisa diam dan mengekor mengikuti goyangan pantat tante  ratih. Astaga…begitu terkena sinar matahari, daster itu jadi  transparan..Gua bisa  melihat belahan pantat tante ratih. 

Saat itu pikiranku mulai kacau.  Kontolku jg perlahan bangkit. “Nih es nya” seru tante ratih membuyarkan  fantasiku. “Duuh, makasih tante. Kok sepi banget sih tan??” tanya Gua sambil meneguk es cincau buatan tante. “Biasa lah, kalo jam segini masih  kerja semua” kata tante sambil mengambil sebatang rokok lalu  menyalakannya. “Emang gak takut tante, sendirian??” tanya Gua lagi. “Ahh,  ngapain jg takut, khan siang2 gini…” jawabnya enteng. Lalu obrolan kami  berlanjut tentang aktifitas sehari-hari. Dan, tentunya mata Gua masih  sibuk meneliti paha tante ratih.Tiba2 tante  ratih mendekati Gua sambil berkata, “Dari tadi tante liat, km ngeliat ke  bawah aja terus, emang ada apa??”. “Busyet, ketauan deh” gumamku.  “Oh…eh…nggak apa2 kok tante..” jawabku sebisanya. “Km liat ini ya??”  kata tante sambil mengelus2 pahanya. “Alamaaak, harus bilang apa nih??”  batinku. Gua hanya tersenyum saja. 

Tiba2 tangan tante ratih menyentuh  kontolku dari luar celana. “Nih buktinya kontolnya ngaceng tuhh…”  serunya genit. Gua hanya diam saja, seperti orang kena hipnotis. Entah  siapa yg mulai, tau2 bibir kami berpagutan. Tangan tante ratih g  henti2nya mengelus2 kontolku. “Ehm….aah…..” desah tante ratih ketika Gua jilat telinga dan lehernya. Tanganku tidak tinggal diam.Gua sibak  daster tante sampai keliatan memeknya. Lalu Gua usap2 memek tante ratih  dan Gua mainkan klitorisnya. “uuuhhh….leo….enak  sayang….terusin…..ahhhhhh” tante ratih terus mendesah. 

Gua pun menyudahi  aksiku dan mulai berjongkok di depan tante ratih. Gua jilatin paha  tante ratih sampai ke selangkangannya. Gua jilat juga memeknya….harum  dan sedikit asin rasanya. Rupanya memek tante ratih udah basah.  “Ah…..ouuuhhh….sssssshshs…terus sayang, emutin itil tante….mainkan  sayang…aaahhhh…” tante ratih mendesah2. Gua mainkan itil tante dengan  jempolku, sambil sesekali lidahku menyeruak ke dalam memek tante  ratih…”Ah…..leo….pinter kamu sayang…..ahhhh….” tante ratih semakin  meracau. 

Gua buka daster tante ratih hingga dia telanjang di depanku.Gua remas tetek  tante ratih, Gua mainkan putingnya….Lalu Gua jilat n kulum bergantian.  Kemudian Gua cium tante ratih sambil Gua masukkan jariku ke memek tante  ratih. Gua mainkan untuk menyetuh G-Spot tante ratih. “Aaaaaaahhh….leo,  tante mo dapet…..uuhhh..sssst, gila kamu leo,,,,aaahh” tante ratih  semakin menggelinjang dan akhirnya bergetar. Nampaknya dia mengalami  orgasme. Langsung saja Gua jilat semua cairan tante ratih lalu Gua kulum  lagi itilnya….”Hmm….nikmat bgt tante rasanya” seruku.  “uhhh…..ssshhhh…enak bgt sayang…..”seru tante ratih sambil memejamkan  mata menikmati orgasmenya. 

Gua pun duduk dan kembali menikmati es cincau  punya Gua .Tante ratih  perlahan bangkit, lalu menghampiriku dan melumat bibirku.  “Oahm….sshhh….” tante ratih mulai mendesis lagi ketika Gua kulum  putingnya n Gua remas teteknya. Tante ratih mulai melepas celana pendek  dan CD ku. Lalu tangannya mainin kontolku. “Ah….”seruku sambil  menatapnya ketika tante ratih mulai mengulum kontolku. Rupanya tante ini  sangat profesional dalam blowjob. Sesekali kontolku dikocok dengan  kencang, lalu dikendorkan lagi sambil dikulum n dihisap. 

Buah pelirku jg  tak luput dari jilatan dan kuluman tante ratih. “Oohhh….enak  tante….terus….jilat n sedot lagi tante….aaaahh” seruku mulai tak  karuan.Tante ratih  bangkit dan memegang kontolku. Lalu tante naik ke kursi dan mulai  menggesekkan kontolku ke memeknya…dan….slep…bles, kontolku masuk ke  memek tante ratih. “Ahhhh…..”seru tante ratih. Tante lalu menciumku  sambil mulai menggoyang pantatnya…”aihh….oohhh…ssshhhh…enak banget  kontolmu leo….” serunya. “Ohhhh….iya tante,,,,memek tante jg enak, masih  rapet n anget tan…aaaahhh” jawabku. “slep….slep….plok..plok…plokk,  suara kontolku beradu dengan memek tante ratih. aaahhhhh….nikmat tante…”  seruku. Tante ratih berhenti dan mulai menggoyang pantatnya dengan  gerakan memutar yg erotis sambil meremas2  teteknya….aaaaaauuuuhhh……tante……enak bgt……” seruku lagi. 

Tante ratih  memegang kepala Gua dan ditekan ke arah teteknya…Gua hisap dan kulum tetek  tante ratih….”Ahhhhh…sssshhhh….sedot terus sayang…..aaaaghjhh”  rintihnya. Tante ratih berhenti dan melepas kontolku.Ayo sayang  sekarang doggy style” sahut tante sambil nungging. Perlahan Gua masukkan  lagi kontolku ke memek tante ratih….slep…slep….crok…crok…..” paha Gua beradu dengan pantat tante ratih. Cukup lama di posisi ini, tante ratih  minta ganti lagi. Tante lalu duduk mengangkang di kursi. “ayo  sayang….tante mau nyampai nih….” serunya. 

Gua jilat lagi itil tante  ratih sebelum Gua masukkan ****** Gua lagi. “ahhh…tante….geli banget  ****** Gua …..hhhh” seruku. “Ahhh….iya…aahhh….kontolmu kuat juga  ya…ohhhhh…yeesss…sshhhhh” tante ratih mulai meracau tak karuan. “auuuhhh  leo,,,tante mau nyampai nih….hssshshs oooohhhh…” “iya tante leo jg  hampir nih…..” tak lama kemudian tubuh tante ratih  mengejang…”aaaaaaaaaaaaaaahhhhh……shhhhhhhh tante keluar leo….”  jeritnya.Memek tante  berdenyut2 dan membuat ****** Gua semakin  geli…”ahhhhh….tante……crot…crot….crot.. ..crot…tak kurang dari 4 kali Gua semprotkan sperma Gua ke memek tante. “auuuuhhh..ssshsh leo sperma mu  hangat sayang…..” sahut tante. 

Tubuhku terasa lemas sekali. Gua biarkan  kontolku di dalam memek tante ratih untk beberapa saat sampai lemas.  Lalu Gua keluarkan kontolku dari memek tante ratih. “ahh…enak banget  tante….” kata Gua sambil memejamkan mata ketika tante ratih membersihkan  sisa sperma dengan kulumannya. “Makasih ya leo…tante puasss sekali…”  kata tante ratih. “Sama2 tante….memek tante nikmat bgt..” jawabku.  “Kapan km mau, kalo rmh lagi sepi, datang aja kesini ya…” seru tante  sambil lalu mengecup bibir Gua . “Beres tante….” jawabku sambil meremas  teteknya. Gua lalu berpakaian dan keluar dari rumah tante ratih stelah  sebelumnya kami berpagutan lagi. Selesai .

Bagaimana bro dengan cerita sex Hari ini dari SERBA HOT !!!. Muantapp dong pastinya, Nahh untuk Cerita Dewasa kami Selanjutnya di tunggu ya. Pastinya kami akan hadirkan yang lebih Super Panas dan Super Hot lagi. Tentunya untuk anda seluruh para pembaca setia kami di tanah air. Di tunggu ya Brooo cerita kami selanjutnya. Selamat Beraktifitas kembali bro. Terimakasih .

Minggu, 27 November 2016

SERBA HOT - BEGITU AGRESIF DAN NAKALNYA PERMAINAN YANG DI BERIKAN TANTE RENATA TEMEN MAMA GUA SENDIRI

SerbaHot
SERBA HOT - Kembali lagi bersama kami Seperti biasa kami selalu menghadirkan dan mengupdate cerita dewasa kami. Yang Pastinya akan membuat anda geli-geli basah dan panas. Tentunya kami hadirkan untuk anda seluruh para pembaca setia kami tanah air. Tanpa banyak basa-basi lagi langsung saja kita HAJAR!!! Brooo Cerita Dewasa kami di bawah ini .

Kejadian ini terjadi ketika Gua kelas 3 SMP, yah Gua perkirakan umur Gua waktu itu baru saja 14 tahun. Gua entah kenapa yah perkembangan sexnya begitu cepat sampai-sampai umur segitu ssudah mau ngerasain yg enak-enak. Yah itu semua karena temen nyokap kali yah, Soalnya temen nyokap Gua yg namanya Tante Renata (biasa kupanggil dia begitu) orangnya cantik banget, langsing dan juga awet muda bikin Gua bergetar.

Tante Renata ini tinggal dekat rumahku, hanya beda 5 rumahlah, nah Tante Renata ini cukup deket sama keluarga Gua meskipun enggak ada hubungan saudara. Dan dapat dipastikan kalau sore biasanya banyak ibu-ibu suka ngumpul di rumahku buat sekedar ngobrol bahkan suka ngomongin suaminya sendiri. Nah Tante Renata inilah yg bikin Gua cepet gede (maklumlah anak masih puber kan biasanya suka yg cepet-cepet).

Biasanya Tante Renata kalau ke rumah Gua selalu memakai daster atau kadang-kadang celana pendek yg bikin Gua ser.. ser.. ser.. Biasanya kalau sudah sore tuh ibu-ibu suka ngumpul di ruang TV dan biasanya juga Gua pura-pura nonton TV saja sambil lirak lirik. Tante Renata ini entah sengaja atau nggak Gua juga enggak tahu yah. Dia sering kalau duduk itu tuh mengangkang, kadang pahanya kebuka dikit bikin Gua ser.. ser lagi deh hmm.

Apa keasyikan ngobrolnya apa emang sengaja Gua juga enggak bisa ngerti, tapi yg pasti sih Gua kadang puas banget sampai-sampai kebayg kalau lagi tidur. Kadang kalau sedang ngerumpi sampai ketawa sampai lupa kalau duduk nya Tante Renata ngangkang sampai-sampai celana dalemnya keliatan (wuih Gua suka banget nih). Pernah Gua hampir ketahuan pas lagi ngelirik wah rasanya ada perasaan takut malu sampai-sampai Gua enggak bisa ngomong sampai panas dingin tapi Tante Renata malah diam saja malah dia tambahin lagi deh gaya duduknya. Nah dari situ Gua sudah mulai suka sama tuh Tante yg satu itu. Setiap hari pasti Gua melihat yg namanya paha sama celana dalem tuh Tante.

Pernah juga Gua waktu jalan-jalan bareng ibu-ibu ke puncak nginep di villa. Ibu-ibu hanya bawa anaknya, nah kebetulan Mami Gua ngsajak Gua pasti Tante Renata pula ikut wah asyik juga nih pikir ku. Waktu hari ke-2 malam-malam sekitar jam 8-9 mereka ngobrol di luar deket taman sambil bakar jagung. Ternyata mereka sedang bercerita tentang hantu, ih dasar ibu-ibu masih juga kaya anak kecil ceritanya yg serem-serem, pas waktu itu Tante Renata mau ke WC tapi dia takut. Tentu saja Tante Renata di ketawain sama gangnya karena enggak berani ke WC sendiri karena di villa enggak ada orang jadinya takut sampai-sampai dia mau kencing di deket pojokan taman.

Lalu Tante Renata menarik tangan Gua minta ditemenin ke WC, yah Gua sih mau saja. Pergilah Gua ke dalam villa sama Tante Renata, sesampainya Gua di dalam villa Gua nunggu di luar WC eh malah Tante Renatan ngsajak masuk nemenin dia soalnya katanya dia takut.
“Lex temenin Tante yah tunggu di sini saja buka saja pintu nya enggak usah di tutup, Tante takut nih”, kata Tante Renata sambil mulai berjongkok.

Dia mulai menurunkan celana pendeknya sebatas betis dan juga celana dalamnya yg berwarna putih ada motif rendanya sebatas lutut juga. “Serr.. rr.. serr.. psstt”, kalau enggak salah gitu deh bunyinya. Jantungku sampai deg-degan waktu liat Tante Renata kencing, dalam hatiku, kalau saja Tante Renata boleh ngasih liat terus boleh memegangnya hmm. Sampai-sampai Gua bengong ngeliat Tante Renata.
“Heh kenapa kamu Lex kok diam gitu awas nanti kesambet” kata Tante Renata.
“Ah enggak apa-apa Tante”, jawabku.
“Pasti kamu lagi mikir yg enggak-enggak yah, kok melihatnya ke bawah terus sih?”, tanya Tante Renata.
“Enggak kok Tante, Gua hanya belum pernah liat perempuan kencing dan kaya apa sih bentuk itunya perempuan?” tanya Gua .
Tante Renata cebok dan bangun tanpa menaikkan celana sama CDnya.
“Kamu mau liat Lex? Nih Tante kasih liat tapi jangan bilang-bilang yah nanti Tante enggak enak sama Mamamu”, kata Tante Renata.

Gua hanya mengangguk mengiyakan saja. Lalu tanganku dipegang ke arah kemaluannya. Gua tambah deg-degan sampai panas dingin karena baru kali ini Gua megang sama melihat yg namanya memek. Tante Renata membiarkanku memegang-megang kemaluannya.

“Sudah yah Lex nanti enggak enak sama ibu-ibu yg lain dikirain kita ngapain lagi”.
“Iyah Tante”, jawabku.

Lalu Tante Renata menaikan celana dalam juga celana pendeknya terus kami gabung lagi sama ibu-ibu yg lain.

Esoknya Gua masih belum bisa melupakan hal semalam sampai sampai Gua panas dingin. Hari ini semua pengen pergi jalan-jalan dari pagi sampai sore buat belanja oleh-oleh rekreasi. Tapi Gua enggak ikut karena badanku enggak enak.

“Lex, kamu enggak ikut?” tanya mamiku.
“Enggak yah Mam Gua enggak enak badan nih tapi Gua minta di bawain kue mochi saja yah Mah” kata Gua .
“Yah sudah istirahat yah jangan main-main lagi” kata Mami.
“Renata, kamu mau kan tolong jagain si Alex nih yah, nanti kalau kamu ada pesenan yg mau di beli biar sini Gua beliin” kata Mami pada Tante Renata.
“Iya deh Kak Gua jagain si Alex tapi beliin Gua tales sama sayuran yah, Gua mau bawa itu buat pulang besok” kata Tante Renata.

Akhirnya mereka semua pergi, hanya tinggal Gua dan Tante Renata berdua saja di villa, Tante Renata baik juga sampai-sampai Gua di bikinin bubur buat sarapan, jam menunjukan pukul 9 pagi waktu itu.

“Kamu sakit apa sih Lex? kok lemes gitu?” tanya Tante Renata sambil nyuapin Gua dgn bubur ayam buatannya.
“Enggak tahu nih Tante kepala Gua juga pusing sama panas dingin aja nih yg di rasa” kata Gua .

Tante Renata begitu perhatian pada Gua , maklumlah di usia perkawinannya yg sudah 5 tahun dia belum dikaruniai seorang buah hati pun.

“Kepala yg mana Lex atas apa yg bawah?” kelakar Tante Renata pada Gua . Gua pun bingung,
“Memangya kepala yg bawah ada Tante? kan kepala kita hanya satu?” jawabku polos.
“Itu tuh yg itu yg kamu sering tutupin pake segitiga pengaman” kata Tante Renata sambil memegang si kecilku.
“Ah Tante bisa saja” kata Gua .
“Eh jangan-jangan kamu sakit gara-gara semalam yah” Gua hanya diam saja.

Selesai sarapan badanku dibasuh air hangat oleh Tante Renata, pada waktu dia ingin membuka celana Gua , kubilang,
“Tante enggak usah deh Tante biar Alex saja yg ngelap, kan malu sama Tante”
“Enggak apa-apa, tanggung kok” kata Tante Renata sambil menurunkan celana Gua dan CDku.

Dilapnya si kecilku dgn hati-hati, Gua hanya diam saja.
“Lex mau enggak pusingnya hilang? Biar Tante obatin yah”
“Pakai apa Tan, Gua enggak tahu obatnya” kata Gua polos.
“Iyah kamu tenang saja yah” kata Tante Renata.

Lalu di genggamnya batang kemaluanku dan dielusnya langsung spontan saat itu juga kemaluanku berdiri tegak. Dikocoknya pelan-pelan tapi pasti sampai-sampai Gua melayg karena baru pertama kali merasakan yg seperti ini.

“Achh.. cchh..” Gua hanya mendesah pelan dan tanpa kusadari tanganku memegang kemaluan Tante Renata yg masih di balut dgn celana pendek dan CD tapi Tante Renata hanya diam saja sambil tertawa kecil terus masih melakukan kocokannya. Sekitar 10 menit kemudian Gua merasakan mau kencing.

“Tante sudah dulu yah Gua mau kencing nih” kata Gua .
“Sudah, kencingnya di mulut Tante saja yah enggak apa-apa kok” kata Tante Renata.

Gua bingung campur heran melihat kemaluanku dikulum dalam mulut Tante Renata karena Tante Renata tahu Gua sudah mau keluar dan Gua hanya bisa diam karena merasakan enaknya.

“Hhgg..achh.. Tante Gua mau kencing nih bener ” kata Gua sambil meremas kemaluan Tante Renata yg kurasakan berdenyut-denyut.
Tante Renatapun langsung menghisap dgn agresifnya dan badanku pun mengejang keras.
“Croott.. ser.. err.. srett..” muncratlah air maniku dalam mulut Tante Renata, Tante Renata pun langsung menyedot sambil menelan maniku sambil menjilatnya. Dan kurasakan kemaluan Tante Renata berdenyut kencang sampai-sampai Gua merasakan celana Tante Renata lembab dan agak basah.
“Enak kan Lex, pusingnya pasti hilang kan?” kata Tante Renata.
“Tapi Tante Gua minta maaf yah Gua enggak enak sama Tante nih soalnya Tante..”
“Sudah enggak apa-apa kok, oh iya kencing kamu kok kental banget, wangi lagi, kamu enggak pernah ngocok Lex?”
“Enggak Tante”

Tanpa kusadari tanganku masih memegang kemaluan Tante Renata.

“Loh tangan kamu kenapa kok di situ terus sih”. Gua jadi salah tingkah
“Sudah enggak apa-apa kok, Tante ngerti” katanya pada Gua .
“Tante boleh enggak Alex megang itu Tante lagi” pinta Gua pada Tante Renata.
Tante Renata pun melepaskan celana pendeknya, kulihat celana dalam Tante Renata basah entah kenapa.
“Tante kencing yah?” tanya Gua .
“Enggak ini namanya Tante nafsu Lex sampai-sampai celana dalam Tante basah”.

Dilepaskannya pula celana dalam Tante Renata dan mengelap kemaluannya dgn handukku. Lalu Tante Renata duduk di sampingku

“Lex pegang nih enggak apa-apa kok sudah Tante lap” katanya. Guapun mulai memegang kemaluan Tante Renata dgn tangan yg agak gemetar, Tante Renata hanya ketawa kecil.
“Lex, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih” kata Tante Renata.
Dia mulai memegang kemaluanku lagi,
“Lex Tante mau itu nih”.
“Mau apa Tante?”
“Itu tuh”, Gua bingung atas permintaan Tante Renata.
“Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante kamu mau kan?”
“Tapi Alex enggak bisa Tante caranya”
“Sudah, kamu diam saja biar Tante yg ajarin kamu yah” kata Tante Renata pada Gua .

Mulailah tangannya mengelus kemaluanku biar bangun kembali tapi Gua juga enggak tinggal diam Gua coba mengelus-elus kemaluan Tante Renata yg di tumbuhi bulu halus.

“Lex jilatin donk punya Tante yah” katanya.
“Tante Alex enggak bisa, nanti muntah lagi”
“Coba saja Lex”

Tante pun langsung mengambil posisi 69. Gua di bawah, Tante Renata di atas dan tanpa pikir panjang Tante Renata pun mulai mengulum kemaluanku.

“Achh.. hgghhghh.. Tante”

Gua pun sebenarnya ada rasa geli tapi ketika kucium kemaluan Tante Renata tidak berbau apa-apa. Gua mau juga menjilatinya kurang lebih baunya kemaluan Tante Renata seperti wangi daun pandan (asli Gua juga bingung kok bisa gitu yah) Gua mulai menjilati kemaluan Tante Renata sambil tanganku melepaskan kaus u can see Tante Renata dan juga melepaskan kaitan BH-nya, kini kami sama-sama telanjang bulat.

Tante Renata pun masih asyik mengulum kemaluanku yg masih layu kemudian Tante Renata menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium bibirku dgn nafas yg penuh nafsu dan menderu.

“Kamu tahu enggak mandi kucing Lex” kata Tante Renata.

Gua hanya menggelengkan kepala dan Tante Renata pun langsung menjilati leherku menciuminya sampai-sampai Gua menggelinjang hebat, ciumannya berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya di jilatnya, lalu ke perutku, terus turun ke selangkanganku dan kemaluanku pun mulai bereaksi mengeras. Dijilatinya paha sebelah dalamku dan Gua hanya menggelinjang hebat karena di bagian ini Gua tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan yg begitu dahsyat. Tante Renata pun langsung menjilati kemaluanku tanpa mengulumnya seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku dan juga terus sampai-sampai lubang pantatku pun dijilatinya sampai Gua merasakan anusku basah.

Kulihat buah dada Tante Renata mengeras, Tante Renata menjilati sampai ke betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok kemaluanku, tanganku pun meremas buah dada Tante Renata. Entah mengapa Gua jadi ingin menjilati kemaluan Tante Renata, langsung Tante Renata kubaringkan dan Gua bangun, langsung kujilati kemaluan Tante Renata seperti menjilati es krim.

“Achh.. uhh.. hhghh.. acch Lex enak banget terus Lex, yg itu isep jilatin Lex” kata Tante Renata sambil menunjuk sesuatu yg menonjol di atas bibir kemaluannya.

Gua langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yg keluar dari kemaluan Tante Renata tanpa sengaja tertelan olehku.

“Lex masukin donk Tante enggak tahan nih”
“Tante gimana caranya?”

Tante Renata pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas kemaluanku dan langsung menancapkannya ke dalam kemaluannya. Tante Renata naik turun seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur. Setengah jam kami bergumul dan Tante Renata pun mengejang hebat.

“Lex Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh” erang Tante Renata.

Guapun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan ada sesuatu yg hangat mengalir dari dalam kemaluan Tante Renata. Hmm sungguh pengalaman pertama Gua dan juga kurasakan kemaluan Tante Renata mungurut-urut kemaluanku dan juga menyedotnya. Kurasakan Tante Renata sudah orgasme dan permainan kami terhenti sejenak. Tante Renata tidak mencabut kemaluanku dan membiarkanya di dalam kemaluannya.

“Lex nanti kalau mau kencing kaya tadi bilang ya” pinta Tante Renata pada Gua .

Guapun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante Renatapun langsung mengocok kemaluanku dgn kemaluannya dgn posisi yg seperti tadi.

“Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg..” kata Gua dan tak lama Gua pun merasakan hal yg seperti tadi lagi.
“Tante Alex kayanya mau kencing niih”

Tante Renata pun langsung bangun dan mengulum kemaluanku yg masih lengket dgn cairan kewanitaanya, tanpa malu dia menghisapnya dan tak lama menyemburlah cairan maniku untuk yg ke 2 kalinya dan seperti yg pertama Tante Renata pun menelannya dan menghisap ujung kepala kemaluanku untuk menyedot habis maniku dan Guapun langsung lemas tapi disertai kenikmatan yg alang kepalang.

Kami pun langsung mandi ke kamar mandi berdua dgn telanjang bulat dan kami melakukannya lagi di kamar mandi dgn posisi Tante Renata menungging di pinggir bak mandi. Gua melakukannya dgn cermat atas arahan Tante Renata yg hebat. Selasai itu jam pun menunjukan pukul 1 siang langsung makan siang dgn telur dadar buatan Tante Renata, setelah itu kamipun capai sekali sampai-sampai tertidur dgn Tante Renata di sampingku, tapi tanganku kuselipkan di dalam celana dalam Tante Renata. Kami terbangun pada pukul 3 sore dan sekali lagi kami melakukannya atas permintaan Tante Renata, tepat jam 4:30 kami mengakhiri dan kembali mandi, dan rombongan ibu-ibu pun pulang pukul 6 sore.

“Lex kamu sudah baikan?” tanya Mamiku.
“Sudah mam, Gua sudah seger n fit nih” kata Gua .
“Kamu kasih makan apa Ni, si Alex sampai-sampai langsung sehat” tanya Mami sama Tante Renata.
“Hanya bubur ayam sama makan siang telur dadar terus kukasih saja obat anti panas” kata Tante Renata.

Esoknya kamipun pulang ke jakarta dan di mobil pun Gua duduk di samping Tante Renata yg semobil dgnku. Mami yg menyopir ditemani Ibu Herman di depan. Di dalam mobilpun Gua masih mencuri-curi memegang barangnya Tante Renata.

Sampai sekarang pun Gua masih suka melakukannya dgn Tante Renata bila rumahku kosong atau terkadang ke hotel dgn Tante Renata. Sekali waktu Gua pernah mengeluarkan sperma Gua di dalam sampai 3 kali. Kini Tante Renata sudah dikarunia 2 orang anak yg cantik. Baru kuketahui bahwa suami Tante Renata ternyata menagalami ejakulasi dini. Sebenarnya kini Gua bingung akan status anak Tante Renata.

Yah, begitulah kisahku sampai sekarang Gua tetap menjadi PIL Tante Renata bahkan Gua jadi lebih suka dgn wanita yg lebih tua dariku. Pernah juga Gua  menemani seorang kenalan Tante Renata yg nasibnya sama seperti Tante Renata, mempunyai suami yg ejakulasi dini dan suka daun muda buat obat awet muda, dgn menelan air mani lelaki muda. Selesai .

Bagaimana bro dengan cerita sex Hari ini dari SERBA HOT !!!. Muantapp dong pastinya, Nahh untuk Cerita Dewasa kami Selanjutnya di tunggu ya. Pastinya kami akan hadirkan yang lebih Super Panas dan Super Hot lagi. Tentunya untuk anda seluruh para pembaca setia kami di tanah air. Di tunggu ya Brooo cerita kami selanjutnya. Selamat Beraktifitas kembali bro. Terimakasih .

SERBA HOT - BEGITU NAFSU MBAK HASNA SEHINGGA MEMBUAT DIRI GUA SEMAKIN GANAS MEMAINKAN PERMAINAN PANAS BERSAMANYA HINGA BERKALI-KALI

SerbaHot

SERBA HOT - Kembali lagi bersama kami Seperti biasa kami selalu menghadirkan dan mengupdate cerita dewasa kami. Yang Pastinya akan membuat anda geli-geli basah dan panas. Tentunya kami hadirkan untuk anda seluruh para pembaca setia kami tanah air. Tanpa banyak basa-basi lagi langsung saja kita HAJAR!!! Brooo Cerita Dewasa kami di bawah ini .

Cerita ini terjadi beberapa tahun yg lalu. Cerita sex hot ini merupakan pengalaman pribadi yg sangat berkesan sekali buatku. Awal mula cerita ini pada pertengahan masa-masa kuliah Gua di sebuah Perguruan Tinggi ternama di Jakarta. Bukan apa, selama ini entah kenapa selalu timbul rasa penasaran dlm diri Gua utk ingin mengungkapkan semua yg pernah kualami. Secara kebetulan Gua bertemu dgn seorang teman sekerja dan menyarankan utk menceritakan kembali pengalaman pribadi Gua ini. Terus terang Gua baru tahu ada site semacam ini di Internet.

Gua tertarik sekali dan ingin membagi cerita pada seluruh pembaca. Tentang kenyataan yg ada dan mungkin sering terjadi disekeliling kita. Kelebihan dan kekurangan dari isi cerita ini adalah menurut yg Gua alami. Terserah apapun tanggapan dari para pembaca. Dan ucapan terima kasih Gua kepada orisex bila cerita sederhana ini dimuat.

Sebutlah nama Gua Jibran. Gua mengenal seks bisa dikatakan belum terlalu lama jg. Baru mulai semester 3 semasa kuliah dulu (umurku saat itu baru 20 tahun). Kali pertama keperjakaan Gua terenggut oleh Mbak Hasna (salah seorang karyawati xxx di kampus yg sempat menjadi kekasih Gua selama dua tahun). Sejak itu sex bagi Gua seolah sdh menjadi salah satu kebutuhan utama sehari-hari. Gua seolah terjebak dgn keindahan fantasi kenikmatan surgawi yg Mbak Hasna berikan dan ajarkan kepada Gua .

Hubungan Gua dgn Mbak Hasna bisa dibilang lumayan lama jg, dan malahan sampai beberapa kali membuahkan kehamilan. Meski begitu Mbak Hasna selalu saja menggugurkannya. Hal ini terjadi berulang sampai 5 kali. Gila memang, tetapi entah kenapa Mbak Hasna justru sangat menikmati hasil perbuatan Gua selama hampir 2 tahun hubungan asmara kami itu berlangsung. Gua tdk tahu apakah itu termasuk suatu penyimpangan perilaku atau bukan. Yg jelas setiap kali terjadi kehamilan dgn bangga ia memberitahukannya kepada Gua dan mengatakan bahwa Gua adalah pria paling hebat yg pernah dikenalnya.

Bagi Gua Mbak Hasna adalah segala-galanya. Meski secara fisik ia lebih tua hampir lima tahun di atasku, namun itu tdk menjadi masalah dan halangan bagi Gua utk menyayginya sebagai layaknya seorang kekasih. Kuakui Gua bukanlah pria pertama dlm kehidupan cintanya, tetapi itu bukan masalah karena Gua sangat sayang dan mencintainya. Memang meski secara resmi kami belum menikah namun utk masalah sex kami sdh melakukannya sebulan semenjak pertama kali saling berkenalan. Ngesex denganya seakan tak pernah bosan.

Sex buatnya adalah suatu keindahan yg harus bisa dinikmati. Ibarat nasi, 2 atau 3 hari saja rutinitas intim itu tertunda pasti keesokan harinya Mbak Hasna langsung uring-uringan tanpa alasan yg jelas. Kalau sdh demikian hanya ada satu obat paling manjur utk mengatasinya. Meredamnya dgn buaian-buaian kenikmatan surgawi. Menurutnya Gua adalah pria yg paling berharga dan paling menggairahkan dlm hidupnya. Saat itu sdh begitu besar keyakinan dan perasaan cinta Gua terhadapnya dan kukira begitu pula sebaliknya. Dan tak pernah terlintas sekalipun di benak Gua hubungan indah ini akan berakhir begitu saja.

Sampai suatu ketika, kebetulan Gua ada suatu keperluan mendadak yg sangat penting dan harus ke Bandung selama hampir dua minggu. Mbak Hasna melepas kepergianku dgn berat hati. Mbak Hasna tak akan sanggup bila terlalu lama berpisah denganku. Gua sendiri sangat memaklumi perasaannya. Bagaimanapun selama ini tiada hari tanpa kami lewati bersama-sama. Gua ingin mengajaknya turut serta namun itu berarti ia harus bolos kerja. Aku tak menginginkan itu jika ia sampai kena teguran lagipula saat itu Gua tdk meragukan kesetiaannya.

Namun kenyataannya tanpa pernah kuduga sama sekali Mbak Hasna melakukan kesalahan besar dan membuat geger karena tertangkap basah sedang melakukan hubungan intim dgn salah seorang dosen senior. Hanya sehari sebelum kedatanganku pulang. Fatalnya mereka melakukannya justru disalah satu ruang kantor ketika pegawai yg lain sedang mengikuti rapat rutin mingguan. Memalukannya lagi kejadian tersebut sempat menjadi tontonan gratis beberapa orang mahasiswa yg kebetulan mengetahui kejadian mesum tersebut.

Terus terang Gua sungguh kecewa, malu dan sakit hati dgn perbuatannya. Gua benar-benar tdk menygka Mbak Hasna setega itu menghianati Gua dan berselingkuh dgn orang lain. Gua merasa benar-benar telah tertipu dgn perasaan Gua sendiri. Padahal Gua sangat sayang dan mencintai Mbak Hasna sebagaimana layaknya seorang kekasih bahkan calon istri. Gua tdk pernah menghianati cinta Gua kepadanya, karenanya ini benar-benar sangat menusuk perasaan. Akhirnya karena terlanjur malu mereka berdua menikah hanya kurang dari seminggu semenjak kejadian memalukan tersebut. Mbak Hasna setengah mati berusaha meminta maaf kepadaku atas segala perbuatannya. Dia mengaku khilaf dan meminta pengertianku.

Meski dgn berat hati apapun alasannya Gua berusaha memaafkan dan mengikhlaskan semuanya. Gua berusaha utk tak menemuinya lagi. Hal ini terasa terlalu sangat menyakitkan. Namun anehnya, hanya dua hari menjelang pernikahannya entah kenapa aku merasa begitu cemburu dan ingin sekali bertemu denganya. Seolah tahu akan perasaan dan keinginanku, Mbak Hasna ternyata memang telah menunggu kedatanganku. Tdk perlu Gua ceritakan detilnya, yg jelas saat itu kembali terulang kemesraan yg biasa kami lakukan sebelum kejadian tak mengenakkan tersebut. Bahkan saking rindunya Gua sampai menyebadaninya berulang-ulang kali tanpa henti selama beberapa jam. Apalagi bila melihat kemolekan dan kemulusan kulit tubuhnya yg tergeletak pasrah bugil diatas ranjang begitu mempesona penglihatanku. Membuat gairah birahiku sex ku terus bergelora seakan tak pernah padam.

Kenikmatan demi kenikmatan kami raih dan entah sdh berapa kali kami berdua saling menyemburkan cairan kenikmatan. Rintihan dan desahan kepuasan berulang kali terdengar lembut dari mulut mungilnya yg indah. Kedua bibir titpisnya selalu digigitnya gemas setiap kali kuberhasil memberinya seteguk demi seteguk anggur kenikmatan. Seakan pengantin baru hampir sepanjang siang sampai sore kami berdua menikmati indahnya surga dunia meskipun hanya sesaat itu saja. Kusadari sepenuhnya bahwa kemungkinan ini adalah terakhir kalinya kami dapat tidur bersama. Satu yg tak bisa kulupakan hingga detik ini dan sampai kapanpun jg, hasil perbuatan kami tersebut ternyata kembali membuahkan kehamilan. Hanya saja kali ini Mbak Hasna sama sekali tdk menggugurkannya sebagai bukti rasa kasihnya kepadaku.

Beruntung suaminya tak pernah curiga dgn kehadiran anak laki-laki pertama mereka yg mukanya sangat mirip sekali denganku. Saat ini usianya hampir menginjak 4,5 tahun. Hampir tiga minggu kemudian setelah pernikahan mereka kami mulai jarang bertemu. Di kampus pun Mbak Hasna seakan berusaha menghindar bila melihat kedatanganku. Aku berusaha mengerti atas semua sikapnya karena bagaimanapun jg ia sekarang telah menjadi milik orang lain. Aib yg ia alami dulu seolah menjadi trauma yg memalukan baginya. Hari-hari yg biasanya selalu indah ceria seakan berubah dan berbalik 180 derajat. Gua sering melamun dan dilanda rasa cemburu yg berlebihan. Ingin marah tetapi entah kepada siapa.

Pada dasarnya Gua bukanlah orang pendendam, sehingga sedikitpun tdk ada keinginanku utk membalas semua perbuatannya. Hanya saja rutinitas sex yg biasanya Gua lakukan hampir setiap hari bersama Mbak Hasna seakan terhenti total. Hal ini ternyata sangat mengganggu pikiran dan baru Gua sadari setelah sekitar 3 minggu kebiasaan rutin tersebut terhenti. Bagaimanapun Gua adalah laki-laki normal yg sebelumnya sdh terbiasa melakukan rutinitas sexual. Gua kira pembaca pasti mengerti apa yg Gua maksudkan.

Itulah kenyataannya, pada mulanya Gua sering merasa pusing tanpa sebab, sering sampai tdk bisa tidur dan yg paling menyiksa bila alat kelelakian Gua hampir setiap saat sering tegang sendiri. Kalo sdh begitu bisa sehari semalam Gua tdk bisa tidur sama sekali. Gua sendiri bukanlah pria yg senang bermasturbasi atau onani. Sejak dulu bisa dikatakan hanya sekali atau dua kali saja Gua melakukannya sebelum mengenal Mbak Hasna. Setelah itu paling sering justru Mbak Hasna sendiri yg melakukannya bila ia sdh tak sanggup lagi melayaniku atau kalau kebetulan dia sedang kepingin melakukan oral sex.

Aku hanya tersenyum geli dan mengiyakan permintaannya yg sedikit diluar kebiasaan. Karena terus terang Gua lebih senang mengeluarkan air mani Gua didalam lubang memeknya. Mungkin karena saat itu Gua merasa hanya Mbak Hasna saja satu-satunya wanita didalam hidup ini yg paling kucintai, Gua mengira hanya Mbak Hasna sajalah yg memiliki (maaf) lubang memek paling nikmat di dunia. Lucu memang. Dan setiap kali bahkan sampai kapanpun Gua akan selalu teringat atas segala keindahan dan pesona sexual yg dimilikinya.

Bercinta dan bersetubuh denganya membuatku benar-benar merasa sangat berharga dilahirkan sebagai seorang laki-laki. Gua merasa bangga dan bahagia bisa melihatnya merintih merasakan kenikmatan yg kuberikan dan membuatnya orgasme hingga berkali-kali. Mbak Hasna sangat menyukai perlakuanku setiap kali aku memuasinya. Mungkin saja dia termasuk golongan wanita yg hiperaktif, karena apapun bentuk kenikmatan yg sedang dirasakannya ketika orgasme selalu diekspresikan seketika itu jg. Menjerit, memekik, menggeliat bahkan kadang sampai menendang-nendang. Bila sedang mencapai puncak Mbak Hasna seakan seperti terkencing-kencing dan begitu hebat tubuhnya menggeliat sambil menyemprotkan cairan kemaluannya.

Terkadang Gua nggak pernah habis pikir bila Mbak Hasna sedang berada di puncak gejolak birahinya. Bila sedang orgasme cairan yg disemburkannya relatif sangat banyak utk ukuran wanita seperti dia. Mungkin jauh lebih banyak dibanding semburan air mani pria manapun jg. Dan uniknya Mbak Hasna sanggup melakukannya berkali-kali. Bila sedang terangsang paling tdk Gua harus mengulang menyetubuhinya maksimal sebanyak 7-8 kali dlm setiap permainan. Mbak Hasna selalu memuntahkan cairan orgasmenya sampai menyembur keluar dari lubang memeknya. Persis seperti air mancur kecil. Waktu itu Gua tdk tahu apa setiap wanita memang begitu adanya bila sedang orgasme. Bila sdh demikian dgn sabar terpaksa Gua harus mencabut keluar batang k0ntol Gua dari jepitan lubang memeknya agar cairan kewanitaannya bisa tumpah keluar. Kalau tdk, rasanya seperti sedang berada di dlm kolam renang air panas.

Dgn manja Mbak Hasna mencium bibir Gua mesra lalu segera beranjak ke kamar mandi utk membersihkan kemaluan dan selangkangannya yg basah.

“mmmphh..cupp .. kamu hebat sekali Jibran .. mmh ..sebentar sayang .. aku ke kamar mandi dulu yaa .. cupp ..”, bisiknya penuh kemesraan setelah orgasme pertamanya selesai.
Ia tertawa kecil melihat batang kemaluanku yg basah berlendir terkena semburannya. Sementara diatas sprei jg tampak mulai basah tersiram cairan orgasmenya yg luar biasa banyaknya.
“Oooh .. kamu luar biasa sekali Hasna .. benar-benar bikin aku terangsang ..”, ujarku takjub.
“O yaaaa .. mmmm ..sabar sayang .. tunggu saja giliranmu ..mm ..cupp .. aku jg menginginkan semburanmu Jibran ..hh .. aku ingin sekali benih kita benar-benar menyatu sayang ..mm ..”, bisiknya genit.

2 menit kemudian ia kembali lagi keatas ranjang dan menyuruhku langsung menyetubuhinya. Demikian berulang-ulang Gua selalu melakukannya sampai sebanyak empat lima kali dan begitu pula ia selalu membersihkan diri ke kamar mandi setiap kali selesai orgasme. Selebihnya biasanya Mbak Hasna hanya bisa terbaring lemas kelelahan diatas kasur.

Mbak Hasna memang sangat sensitif dan mudah sekali orgasme. Setiap kali alat vitalku menekan kedlm dan merangsang dinding memeknya, paling tdk selama kurang lebih 2-3 menit Mbak Hasna sdh mencapai klimak dan cairan orgasmenya langsung menyemprot keluar mengguyur batang kelelakianku. Karena itu, setiap kali menyetubuhinya harus Gua lakukan secara perlahan-lahan. Jangan sampai k0ntol Gua menggesek lubang memeknya terlalu cepat.

Waktu sdh menjelang sore ketika ia kembali mencapai klimak, .. kucabut keluar batang kemluanku yg liat dan panjang dari dlm jepitan lubang memeknya. Mbak Hasna sontak mengelinjang dan mengejang sambil mengangkat pinggulnya keatas. Aku segera bergeser sedikit ke sisi kanan tubuhnya. Dan .. Surrrrr .. utk kelima kalinya cairan orgasmenya menyemprot keluar dari sela-sela celah memeknya membasahi selangkangannya sendiri dan sebagian sprei tempat tidur.

“Uuhh .. kamu keluar lagi Hasna .. enak ya sayang ..”.
“Oooohh ..Jibran ..mmmpphhhhh..ouuwwhhhh ..oocchh ..”, pekiknya keras setengah tertahan sebelum akhirnya pinggulnya terhempas kembali keatas ranjang..
Sejenak kuusap seluruh batang kemaluanku yg basah kuyub dgn selimut, lalu dgn bernafsu kuarahkan kembali kepala k0ntolku yg semakin mengkilat ke lubang memek Mbak Hasna yg mulai menutup rapat lagi.

“Oooowwwhhhh ..uuhhhhh .. Jibran ..”, rintihnya nikmat sambil memelukku lagi.
Aku kembali mengayuh naik turun menggoyang tubuhnya. Memberikannya kenikmatan. Mbak Hasna hanya menatapku pasrah melihatku kembali menggumulinya seakan ingin membuat dirinya orgasme berulang-ulang kali tanpa henti.
” Su su ..sdh Jibran .. aaaa ..aku lemas sekali .. aku bisa keluar lagi ..oooogghhhhhh .. ja ..jangan .. jangan sekarang Jibran .. aaawww .. aaawww ..oooocchhhhhh .. yaahh .. “, rintihnya lemas menahan nikmat ketika hanya dlm dua menit cairan orgasmenya yg panas kembali menyembur dan seolah mendorong kepala k0ntolku keluar.

Utk kesekian kali kembali kucabut batang kemaluanku dari jepitan rapat lubang memeknya. Dan .. suurrrr.. cairan orgasme Mbak Hasna langsung tumpah keluar membasahi bibir kemaluan dan selangkangannya lagi. Sebagian besar langsung meresap kedlm sprei tempat tidurnya yg semakin basah lembab berair.

“Wooww .. kamu luar biasa sekali Hasna .. mmpphhh .. kamu cepat sekali keluar sayang ..”, ujarku takjub.
“Mmmm..hh ..su ..sdh Jibran .. aku lemas sekali .. aaaaahh .. ayo dong Jibran sekarang giliranmu .. beri aku semburanmu sayang ..”, rintihnya lemas.
“Mmmpphhh .. sebentar lagi sayang .. kamu menggairahkan sekali Hasna .. hh ..aku ingin melihatmu orgasme sekali lagi ..”, ujarku gemas sambil kubenamkan kembali batang k0ntolku yg besar dan panjang ke dlm lubang memeknya.

“Mppphhhh.. ja ..jangan Jibran ..a..aaku lemas sekali ..aaawwhhhh ..”, rintihnya kecil ketika batang kemaluanku kembali menembus dan membelah lubang memeknya sampai menekan rahimnya.
“Oogghhhhh Hasna .. uuuuhh .. enak sekali sayang ..”, erangku keenakan merasakan gesekan lembut dinding memeknya yg basah dan rapat.

” O.. oohhh ..Jibran .. a..aku bisa pingsan sayang .. mmmpphhhhh.. ja ..jangan teruskan Jibran ..ooowwhhhh .. aaaaahh .. duh gusti .. ooooohh .. oohhhww .. oohhhhww yaahh ..”, pekiknya nikmat ketika begitu singkat ia kembali orgasme entah utk kesekian kalinya.

“Wooww .. Hasnaaa .. kamu luar biasa sekali sayang .. mmmpphhhh.. oogghhhhh .. memekmu mudah sekali terangsang sayang..”, ujarku gemas melihatnya kembali mereguk anggur kenikmatan.
Kurasakan cairan kewanitaannya yg menyembur hebat berusaha mendorong batang kelelakianku keluar.

” Ooohhhhh .. Ji..Jibran .. su ..sdh ..sdh sayang .. aku sdh lemas sekali ..”, rintihnya semakin lemah.
Kupandangi wajah cantiknya yg basah oleh berkeringat. Terlihat rona-rona kenikmatan yg amat sangat terbayang di wajahnya. Bibir merahnya yg mungil sedikit megap-megap mengatur napas. Aku tersenyum bahagia melihatnya. Kukecup lembut bibirnya yg hangat dan mengajaknya bercumbu utk sesaat.

“Jibran .. kenapa kamu belum jg keluar sayang .. aaahhhhhh ..berapa lama lagi aku harus menunggumu sayang .. a ..aku sdh lemas sekali Jibran ..”, bisiknya masih kelelahan.
“Fuuhhhhh .. nanti saja sayang .. kita istirahat dulu ..”, ujarku penuh kasih sayang.
Aku jadi tak tega melihatnya kelelahan.

“Jibran .. jangan begitu sayang .. ayo lakukanlah .. aku jg ingin melihatmu puas ..ayo dong sayang .. jangan bersikap begitu ..”, bisiknya mesra.
“Tp kau masih lelah Hasna .. kau bisa keluar lagi nanti ..”, ujarku khawatir.

“Hehh .. ayo lakukanlah Jibran .. aku tak peduli sayang .. atau ..atau aku akan meng-onani k0ntolmu ..”, ujarnya nakal. “Wooww ..kamu nakal sekali Hasna .. tadi kau minta berhenti .. mmpphhh ternyata kau masih kurang puas jg sayang .. mmpphh cupp ..okee .. kau ingin melihatku puas jg sayang ..”, bisikku penuh gairah, Mbak Hasna tersenyum gemas lalu mencubit pinggulku mesra.

“He-eh .. Jibran .. kau tahu aku sangat menyukainya sayang .. semburan hangatmu yg mmpphhh ..”, bisiknya lembut penuh gairah.
Selama kurang lebih 3 menit aku kembali menggoyang pinggul turun naik menyetubuhinya. Dinding memeknya yg hangat dan lembut seakan meremat-remat hebat pertanda Mbak Hasna akan segera orgasme kembali.

“Jibran ..aaahhhh ..Jibran ..duh gusti .. aku mau keluar lagi .. oogghhhhh .. oohhhhhh ja ..jangan terlalu cepat sayang .. a..a ..aku.. oowwhhh ..owwhhh ..uuwwhhhh ..”, pekiknya kuat menahan rasa nikmat.
” Keluarkanlah Hasna .. yaahh .. aku ingin merasakan semburanmu ..mmmpphhhhhh..”
“Ji..Jibran .. sekaraang ..sekarang .. aakkhh .. oowwhgk “, teriaknya tertahan.

Secepat kilat kucabut batang kemaluanku dari jepitan dinding memeknya yg rapat lalu kugeser tubuhku kebawah sehingga mukaku kini persis berada diatas selangkangannya. Jemari tangan kananku secepat kilat meraih dan memlintir daging clitorisnya. Dan .. Surrrrrr.. Kembali Mbak Hasna memuntahkan keluar cairan orgasmenya yg bening. Begitu kuat semprotannya hingga sebagian besar sampai mengenai dan menyiram mukaku. Dgn cepat mulutku menangkap cairan kenikmatannya dan langsung kutelan nikmat. Terasa hangat dan encer. Mmm .. tiada yg lebih nikmat dan indah kecuali merasakan seutuhnya air surgawinya. Kerongkonganku yg tadinya agak kering kini sedikit terasa lebih segar dan basah. Kukecup dan kukulum gemas pentil daging clitorisnya yg kemerahan. Sementara ujung lidahku menggapai masuk kedlm lubang kemaluannya sembari menyedot sisa-sisa cairan orgasmenya yg masih merembes keluar.

Kali ini Mbak Hasna benar-benar lemas tak berdaya. Napasnya semakin megap-megap karena nikmat luar biasa yg dirasakannya. Selangkangannya benar-benar basah kuyub oleh cairan orgasme yg berulangkali ia semburkan. “Mmm .. aku menyukai rasanya sayang .. aah .. kau menikmatinya Hasnaku sayang ..”, ujarku puas melihatnya tak berdaya.

“Ji..Jibran .. a..a..aku su..sdh tak kuat lagi sayang .. oohh ..a..aku seperti terkuras Jibran ..”, rintihnya lemas.
” Aku tahu sayang .. sekarang tidurlah .. kau kelihatan capek sekali ..”, ujarku mesra.
“Ka ..kamu bagaimana sa..sayang ..”, bisiknya setengah bingung melihatku masih belum terpuaskan.
” Sdhlah Hasna .. tdk apa-apa ..tidurlah ..”, kataku pelan.
Kupeluk mesra tubuh bugilnya yg basah berkeringat dan menina bobokkannya. Kubelai dan kuremas lembut kedua buah payudaranya secara bergantian.

” Oohh ..Jibran ..aku akan memuasimu setelah ini sayang .. mmpphhhh..hh ..hh..”, rintihnya perlahan sambil mengatur napas.
” Sdhlah Hasna .. tidurlah dulu .. nanti setelah segar kau boleh memuasi aku ..Okee ..!”, bisikku penuh kasih sayang.

Hasna mencium bibirku sampai lama sekali sebelum akhirnya kemudian ia jatuh terlelap saking lelahnya. Wajahnya yg cantik terlihat sedikit pucat, namun tampak rona kepuasan yg tak terhingga terbayang disitu. Mulutnya yg indah merekah terlihat tersenyum. Senyum kepuasan.

Demikianlah tentang kisah sex yg Gua alami, suatu kenikmatan yg tak bisa Gua lupakan. Apabila anda seorang wanita yg sedang membutuhkan seseorang dan ingin merasakan sesuatu yg lain atau senang berfantasi sex melaui telepon, boleh berkenalan dgn Gua dan ditunggu emailnya. Mungkin kita bisa saling berbagi pengalaman. Selesai. 

Bagaimana bro dengan cerita sex Hari ini dari SERBA HOT !!!. Muantapp dong pastinya, Nahh untuk Cerita Dewasa kami Selanjutnya di tunggu ya. Pastinya kami akan hadirkan yang lebih Super Panas dan Super Hot lagi. Tentunya untuk anda seluruh para pembaca setia kami di tanah air. Di tunggu ya Brooo cerita kami selanjutnya. Selamat Beraktifitas kembali bro. Terimakasih .

Sabtu, 26 November 2016

SERBA HOT - PRAKTEK DOKTER YANG BERAKHIR DENGAN PERMAINAN LIAR BERSAMA JANDA TANPA ANAK DI RUMAHNYA

SerbaHot
SERBA HOT - Kembali lagi bersama kami Seperti biasa kami selalu menghadirkan dan mengupdate cerita dewasa kami. Yang Pastinya akan membuat anda geli-geli basah dan panas. Tentunya kami hadirkan untuk anda seluruh para pembaca setia kami tanah air. Tanpa banyak basa-basi lagi langsung saja kita HAJAR!!! Brooo Cerita Dewasa kami di bawah ini .

Telah belasan tahun berpraktek Gua di kawasan kumuh ibu kota, tepatnya di kawasan Pelabuhan Rakyat di Jakarta Barat. Pasienku lumayan banyak, namun rata-rata dari kelas menengah ke bawah.

Jadi sekalipun telah belasan tahun Gua berpraktek dengan jumlah pasien lumayan, Gua tetap saja tidak berani membina rumah tangga, sebab Gua benar-benar ingin membahagiakan isteriku, bila Gua memilikinya kelak, dan kebahagiaan dapat dengan mudah dicapai bila kantongku tebal, simpananku banyak di bank dan rumahku besar.

Namun Gua tidak pernah mengeluh akan keadaanku ini. Gua  tidak ingin membanding-bandingkan diriku pada Dr. Susilo yang ahli bedah, atau Dr. Hartoyo yang spesialis kandungan, sekalipun mereka dulu waktu masih sama-sama kuliah di fakultas kedokteran sering Gua bantu dalam menghadapi ujian. Mereka adalah bintang kedokteran yang sangat cemerlang di bumi pertiwi, bukan hanya ketenaran nama, juga kekayaan yang tampak dari Baby Benz, Toyota Land Cruiser, Pondok Indah, Permata Hijau, Bukit Sentul dll.

Dengan pekerjaanku yang melayani masyarakat kelas bawah, yang sangat memerlukan pelayanan kesehatan yang terjangkau, Gua memperoleh kepuasan secara batiniah, karena Gua dapat melayani sesama dengan baik. Namun, dibalik itu, Gua pun memperoleh kepuasan yang amat sangat di bidang non materi lainnya.

Suatu malam hari, Gua diminta mengunjungi pasien yang katanya sedang sakit parah di rumahnya. Seperti biasa, Gua mengunjunginya setelah Gua menutup praktek pada sekitar setengah sepuluh malam. Ternyata sakitnya sebenarnya tidaklah parah bila ditinjau dari kacamata kedokteran, hanya flu berat disertai kurang darah, jadi dengan suntikan dan obat yang biasa Gua sediakan bagi mereka yang kesusahan memperoleh obat malam malam, si ibu dapat di ringankan penyakitnya.

Saat Gua mau meninggalkan rumah si ibu, ternyata tanggul di tepi sungai jebol, dan air bah menerjang, hingga mobil kijang bututku serta merta terbenam sampai setinggi kurang lebih 50 senti dan mematikan mesin yang sempat hidup sebentar. Air di mana-mana, dan Gua  pun membantu keluarga si ibu untuk mengungsi ke atas, karena kebetulan rumah petaknya terdiri dari 2 lantai dan di lantai atas ada kamar kecil satu-satunya tempat anak gadis si ibu tinggal.

Karena tidak ada kemungkinan untuk pulang, maka si Ibu menawarkan Gua untuk menginap sampai air surut. Di kamar yang sempit itu, si ibu segera tertidur dengan pulasnya, dan tinggallah Gua berduaan dengan anak si ibu, yang ternyata dalam sinar remang-remang, tampak manis sekali, maklum, umurnya Gua perkirakan baru sekitar awal dua puluhan.

“Pak dokter, maaf ya, kami tidak dapat menyuguhkan apa apa, agaknya semua perabotan dapur terendam di bawah”, katanya dengan suara yang begitu merdu, sekalipun di luar terdengar hamparan hujan masih mendayu dayu.
“Oh, enggak apa-apa kok Dik”, sahutku.
Dan untuk melewati waktu, Gua banyak bertanya padanya, yang ternyata bernama Sri.

Ternyata Sri adalah janda tanpa anak, yang suaminya meninggal karena kecelakaan di laut 2 tahun yang lalu. Karena hanya berdua saja dengan ibunya yang sakit-sakitan, maka Sri tetap menjanda. Sri sekarang bekerja pada pabrik konveksi pakaian anak-anak, namun perusahaan tempatnya bekerja pun terkena dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Saat Gua melirik ke jam tanganku, ternyata jam telah menunjukkan setengah dua dini hari, dan Gua lihat Sri mulai terkantuk-kantuk, maka Gua sarankan dia untuk tidur saja, dan karena sempitnya kamar ini, Gua terpaksa duduk di samping Sri yang mulai merebahkan diri.

Tampak rambut Sri yang panjang terburai di atas bantal. Dadanya yang membusung tampak bergerak naik turun dengan teraturnya mengiringi nafasnya. Ketika Sri berbalik badan dalam tidurnya, belahan bajunya agak tersingkap, sehingga dapat kulihat buah dadanya yang montok dengan belahan yang sangat dalam. Pinggangnya yang ramping lebih menonjolkan busungan buah dadanya yang tampak sangat menantang. Gua coba merebahkan diri di sampingnya dan ternyata Sri tetap lelap dalam tidurnya.

Pikiranku menerawang, teringat Gua akan Wati, yang juga mempunyai buah dada montok, yang pernah Gua tiduri malam minggu yang lalu, saat Gua melepaskan lelah di panti pijat tradisional yang terdapat banyak di kawasan Gua berpraktek. Tapi Wati ternyata hanya nikmat di pandang, karena permainan seksnya jauh di bawah harapanku. Waktu itu Gua hampir-hampir tidak dapat pulang berjalan tegak, karena burungku masih tetap keras dan mengacung setelah ’selesai’ bergumul dengan Wati. Maklum, Gua tidak terpuaskan secara seksual, dan kini, telah seminggu berlalu, dan Gua masih memendam berahi di antara selangkanganku.

Gua mencoba meraba buah dada Sri yang begitu menantang, ternyata dia tidak memakai beha di bawah bajunya. Teraba puting susunya yang mungil. dan ketika Gua mencoba melepaskan bajunya, ternyata dengan mudah dapat Gua lakukan tanpa membuat Sri terbangun. Gua dekatkan bibirku ke putingnya yang sebelah kanan, ternyata Sri tetap tertidur.

Gua mulai merasakan kemaluanku mulai membesar dan agak menegang, jadi Gua teruskan permainan bibirku ke puting susu Sri yang sebelah kiri, dan Gua mulai meremas buah dada Sri yang montok itu. Terasa Sri bergerak di bawah himpitanku, dan tampak dia terbangun, namun Gua segera menyambar bibirnya, agar dia tidak menjerit. Gua lumatkan bibirku ke bibirnya, sambil menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Terasa sekali Sri yang semula agak tegang, mulai rileks, dan agaknya dia menikmati juga permainan bibir dan lidahku, yang disertai dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya.

Setalah Gua yakin Sri tidak akan berteriak, Gua  alihkan bibirku ke arah bawah, sambil tanganku mencoba menyibakkan roknya agar tanganku dapat meraba kulit pahanya. Ternyata Sri sangat bekerja sama, dia gerakkan bokongnya sehingga dengan mudah malah Gua dapat menurunkan roknya sekaligus dengan celana dalamnya, dan saat itu kilat di luar membuat sekilas tampak pangkal paha Sri yang mulus, dengan bulu kemaluan yang tumbuh lebat di antara pangkal pahanya itu.

Kujulurkan lidahku, kususupi rambut lebat yang tumbuh sampai di tepi bibir besar kemaluannya. Di tengah atas, ternyata clitoris Sri sudah mulai mengeras, dan Gua jilati sepuas hatiku sampai terasa Sri agak menggerakkan bokongnya, pasti dia menahan gejolak berahinya yang mulai terusik oleh jilatan lidahku itu.

Sri membiarkan Gua bermain dengan bibirnya, dan terasa tangannya mulai membuka kancing kemeja Gua , lalu melepaskan ikat pinggangku dan mencoba melepaskan celana Gua . Agaknya Sri mendapat sedikit kesulitan karena celana Gua terasa sempit karena kemaluanku yang makin membesar dan makin menegang.

Sambil tetap menjilati kemaluannya, Gua membantu Sri melepaskan celana panjang dan celana dalamku sekaligus, sehingga kini kami telah bertelanjang bulat, berbaring bersama di lantai kamar, sedangkan ibunya masih nyenyak di atas tempat tidur.

Mata Sri tampak agak terbelalak saat dia memandang ke arah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi oleh rambut kemaluanku yang subur, dan batang kemaluanku yang telah membesar penuh dan dalam keadaan tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang membesar pada ujungnya dan tampak merah berkilat.

Kutarik kepala Sri agar mendekat ke kemaluanku, dan kusodorkan kepala kemaluanku ke arah bibirnya yang mungil. Ternyata Sri tidak canggung membuka mulutnya dan mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus batang kemaluanku sedangkan tangan kirinya meremas buah kemaluanku. Gua memajukan bokongku dan batang kemaluanku makin dalam memasuki mulut Sri. Kedua tanganku sibuk meremas buah dadanya, lalu bokongnya dan juga kemaluannya. Gua mainkan jariku di clitoris Sri, yang membuatnya menggelinjang, saat Gua rasakan kemaluan Sri mulai membasah, Gua tahu, saatnya sudah dekat.

Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Sri, dan kudorong Sri hingga telentang. Rambut panjangnya kembali terburai di atas bantal. Sri mulai sedikit merenggangkan kedua pahanya, sehingga Gua mudah menempatkan diri di atas badannya, dengan dada menekan kedua buah dadanya yang montok, dengan bibir yang melumat bibirnya, dan bagian bawah tubuhku berada di antara kedua pahanya yang makin dilebarkan. Gua turunkan bokongku, dan terasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Sri, lalu Gua geserkan agak ke bawah dan kini terasa kepala kemaluanku berada diantara kedua bibir besarnya dan mulai menyentuh mulut kemaluannya.

Kemudian Gua dorongkan batang kemaluanku perlahan-lahan menyusuri liang sanggama Sri. Terasa agak seret majunya, karena Sri telah menjanda dua tahun, dan agaknya belum merasakan batang kemaluan laki-laki sejak itu. Dengan sabar Gua majukan terus batang kemaluanku sampai akhirnya tertahan oleh dasar kemaluan Sri. Ternyata kemaluanku cukup besar dan panjang bagi Sri, namun ini hanya sebentar saja, karena segera terasa Sri mulai sedikit menggerakkan bokongnya sehingga Gua dapat mendorong batang kemaluanku sampai habis, menghunjam ke dalam liang kemaluan Sri.

Gua membiarkan batang kemaluanku di dalam liang kemaluan Sri sekitar 20 detik, baru setelah itu Gua mulai menariknya perlahan-lahan, sampai kira-kira setengahnya, lalu Gua dorongkan dengan lebih cepat sampai habis. Gerakan bokongku ternyata membangkitkan berahi Sri yang juga menimpali dengan gerakan bokongnya maju dan mundur, kadangkala ke arah kiri dan kanan dan sesekali bergerak memutar, yang membuat kepala dan batang kemaluanku terasa di remas-remas oleh liang kemaluan Sri yang makin membasah.

Tidak terasa, Sri terdengar mendasah dasah, terbaur dengan dengusan nafasku yang ditimpali dengan hawa nafsu yang makin membubung. Untuk kali pertama Gua menyetubuhi Sri, Gua  belum ingin melakukan gaya yang barangkali akan membuatnya kaget, jadi Gua teruskan gerakan bokongku mengikuti irama bersetubuh yang tradisional, namun ini juga membuahkan hasil kenikmatan yang amat sangat. Sekitar 40 menit kemudian, disertai dengan jeritan kecil Sri, Gua hunjamkan seluruh batang kemaluanku dalam dalam, kutekan dasar kemaluan Sri dan seketika kemudian, terasa kepala kemaluanku menggangguk-angguk di dalam kesempitan liang kemaluan Sri dan memancarkan air maniku yang telah tertahan lebih dari satu minggu.

Terasa badan Sri melamas, dan Gua biarkan berat badanku tergolek di atas buah dadanya yang montok. Batang kemaluanku mulai melemas, namun masih cukup besar, dan kubiarkan tergoler dalam jepitan liang kemaluannya. Terasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal paha Gua . Sambil memeluk tubuh Sri yang berkeringat, Gua bisikan ke telinganya,
“Sri, terima kasih". Selesai.

Bagaimana bro dengan cerita sex Hari ini dari SERBA HOT !!!. Muantapp dong pastinya, Nahh untuk Cerita Dewasa kami Selanjutnya di tunggu ya. Pastinya kami akan hadirkan yang lebih Super Panas dan Super Hot lagi. Tentunya untuk anda seluruh para pembaca setia kami di tanah air. Di tunggu ya Brooo cerita kami selanjutnya. Selamat Beraktifitas kembali bro. Terimakasih .

Jumat, 25 November 2016

SERBA HOT - TANTE JUDES JUGA MEMILIKI SENSI DAN PERMAINAN YANG BERBEDA DARI YANG LAINNYA

SerbaHot
SERBA HOT - Kembali lagi bersama kami Seperti biasa kami selalu menghadirkan dan mengupdate cerita dewasa kami. Yang Pastinya akan membuat anda geli-geli basah dan panas. Tentunya kami hadirkan untuk anda seluruh para pembaca setia kami tanah air. Tanpa banyak basa-basi lagi langsung saja kita HAJAR!!! Brooo Cerita Dewasa kami di bawah ini .

Waktu itu Gua sedang maen di rumah Omku, adik dari ibuku yang paling bontot, Omku sudah mempunyai istri yang mana umurnya masih muda 27 tahun sedangkan Gua waktu itu berumur 20 tahun,  omku dan istrinya sudah menikah 2 tahun yang lalu belum dikarunia anak, istri dari om memang cantik dan seksi terawatt tubuhnya, tapi tante Ida itu orangnya  terlihat judes, gak tau kenapa mungkin dari segi sosial. Soalnya keluarga Gua orangnya biasa biasa saja sedangkan keluarganya tante Ida orang punya yang ada di kota.

Selama Gua berada dirumah om ku ini, hampir setiap hari tante Ida mengomel saja, karena dia memang sangat benci kalau Gua menginap dirumah mereka.

Disamping Gua memang termasuk anak yang bandel, biarpun secara postur tubuh, Gua sudah kelihatan sangat dewasa, karena tinggi badanku 175 cm dengan tubuh yang berotot, tante Ida curiga saja dan menganggap Gua sering menerima duit dari om ku, pada hal sangat jarang om Gua memberi Gua duit.

Saat ini Gua nginap di rumah mereka, sebenarnya hanya terpaksa saja, karena Gua sedang berlibur di Bandung dan ibu Gua memberitahukan kepada om ku yang memaksa Gua tinggal dirumahnya. Hari ini entah mengapa Gua merasa suntuk banget sendirian, kemarin sore sebelum om ku pulang dari kantor, tante Ida marah-marah dan menunjukan muka cemberut terhadap saya.

Saat itu rumah berada dalam keadaan sepi, om sudah pergi kekantor, Mbak Ani adik tante Ida sedang pergi kuliah, Bik Suti lagi pergi ke pasar, dan tante Ida katanya mau pergi ke arisan. Tadi sebelum pergi dengan nada yang setengah membentak, tante Ida menyuruh saya menjaga rumah.

"Dari pada BT sendiri, mending nonton BF aja di kamar," pikirku.

TV mulai kunyalakan, kuambil CD porno yang kemarin kupinjam ditempat persewahan dekat rumah, adegan-adegan panas nampak di layar. Mendengar desahan-desahan artis BF yang cantik dan bahenol tersebut membuat Gua terangsang.

Dengan lincahnya tanganku melucuti celana beserta CD-ku sendiri. Burungku yang sedari tadi tegak mengacung kukocok perlahan. Film yang kutonton itu cukup panas, sehingga Gua menjadi semakin bergairah.

Kutanggalkan pakaian yang masih melekat, akhirnya tubuhku tanpa ada penutup sekalipun. Kocokan tanganku semakin cepat seiring dengan makin panasnya adegan yang kutonton. Kurasakan ada getaran dalam penisku yang ingin meyeruak keluar. Gua mau orgasme, tiba-tiba...

"Anton.. apa yang kamu lakukan!!" teriak sebuah suara yang Gua kenal.

"Ooooohh... Tante...?!" Gua kaget setengah mati dan sangat bingung sekali saat itu. Tak kusangka tante Ida yang katanya mau pergi arisan bisa kembali secepat itu. Tanpa sadar Gua bangkit berdiri dan kudekati tante Ida yang cantik tapi judes itu, yang masih berdiri dalam keadaan kaget dengan mata membelalak melihat keadaanku yang telanjang bulat dengan penisku yang panjang dan besar dalam keadaan tegang itu.

Tiba-tiba entah setan mana yang mendorongku, secara refleks saja Gua menyergap dan mendekap tubuh tante Ida yang mungil padat itu. Badannya yang mungil dan tingginya yang hanya sampai sebahu dari ku, ku bekap dengan kuat dan kutarik agak keatas, sehingga tante Ida hanya berdiri dengan ujung jari kakinya saja dengan kepala agak tertengadah keatas, karena kaget. Dengan cepat kucium dan kulumat bibir tipisnya yang seksi.

"Eeeehhhh... ppppffffff...!!! badan tante Ida seketika mengejang dan agak menggeliat menerima perlakuan yang tidak pernah dia sangka akan berani Gua lakukan itu dan sesaat kemudian dia mulai
memberontak dengan hebat, sehingga ciumanku terlepas....

"Anton.. jangan kurang ajar.. berani benar kau ini.. ingat, Toonnn.. Gua ini istri om mu...!!! Cepat lepas... nanti kulaporkan kau ke om mu..." teriak tante Ida dengan suara garang mencoba mengancamku.

Gua tak lagi peduli, salah tante Ida sendiri sih, orang mau orgasme kok diganggu. Dengan buasnya Gua jilat belakang telinga dan tengkuknya, kedua payudaranya yang biarpun tidak terlalu besar, tapi padat itu langsung kuramas-ramas dengan buas, sampai tante Ida menjerit-jerit.

Disamping nafsuku yang memang sudah menggila itu, ada juga rasa ingin balas dendam dan mau mengajar adat padanya atas perlakuan dan pandangannya yang sangat menghina padaku.

Dia mencoba berteriak, tapi dengan cepat Gua segera menciumnya lagi. Ada kali 10 menit Gua melakukan hal itu, sementara tante Ida terus meronta-ronta, dan mengancamku serta mencaci maki, entah apa saja yang dikatakannya, Gua sudah tidak memperdulikannya lagi.

Gua terus menyerangnya dengan buas dan mengelus-elus dan meramas-ramas seluruh tubuhnya sambil terus mencium mulutnya dengan rakus. Dia tidak dapat melepaskan diri dari dekapanku, karena memang tubuhku yang tinggi 175 cm dengan badan yang atletis dan berotot, tidak sebanding dengan tubuh tante Ida yang 155 cm dan mungil itu.

Akibat seranganku yang bertubi-tubi itu, lama kelamaan kurasakan tidak ada lagi perlawanan dari tante Ida, entah karena dia sudah lelah atau mungkin dia mulai terangsang juga. Merasa sudah tidak ada perlawanan lagi dari tante Ida, penisku yang panjang dan besar yang sudah sangat tegang itu kugosok-gosok pada perutnya dan kemudian kuraih tangannya yang mungil dan kuelus-elus ke penisku, tangan mungilnya kugosok-gosok, mengocok penisku yang mulai mengeras. Tubuhnya terasa mengejang, akan tetapi kedua matanya masih terpejam, dan tidak ada perlawanan darinya.

Kemudian ketika dengan perlahan kubuka baju tante Ida, dia dengan lemah masih mencoba menahan tanganku, akan tetapi tanganku yang satu mengunci kedua tangannya dan tanganku yang lain membuka satu demi satu kancing-kancing blusnya, dan perlahan-lahan mempertontonkan keindahan tubuh di balik kain itu. Setelah berhasil membuka blus dan BH-nya, kuturunkan ciumanku menuju ke payudara tante Ida yang padat berisi...

"Tooonnnn... aaammmpuunn... Toonnnnn... iiii.. iiingaaattttt.. Tooonnn..!!!"

Kucium dan kulumat putingnya yang berwarna kecoklatan itu. Terkadang kugigit dan kupuntir putingnya, sementara kusingkap roknya dan jari-jariku mulai mengelus-elus kemaluannya yang masih tertutup CD.

Iiiiiiiiii..ooohhhhhhh..aaaagggghh

hhhhh..ssssshhhhhhh..Toooonnnnn! !!!! akibat perlakuanku itu,

kayaknya tante Ida mulai terangsang juga, itu terasa dari tubuhnya yang mengejang kaku dan dengusan nafasnya makin terdengar kuat. Gua makin memperhebat seranganku dan tiba-tiba tubuh tante Ida bergetar dengan kuat dan..

"Aaaahhhhhh..Toooonnnnjaaa..jaaa

angaaannn.Tooonnnniiiingaaaatttt..Tooo nnn

oooohhhhhhhaaaaaggggghhhaaaaggghhh .aaaaggggggggghhhhh!!!!!

akhirnya, disertai tubuhnya yang mengejang dan menggeliat-geliat kuat, serta kedua tangannya mendekap punggung ku.Seerrr.. cairan kewanitaan tante Ida membasahi CD nya sekalian jemariku.

Setelah masa orgasmenya berlalu, terasa badan tante Ida melemas terkulai dalam dekapanku dan kedua matanya masih terpejam rapat, entah perasaan apa yang sedang bergelora dalam tubuhnya, puas, malu atau putus asa akibat perlakuanku terhadap nya , sehingga dia mencapai orgasme itu. Tarikan nafasnya masih terengah-engah.

Kami terdiam sejenak, sementara tubuh tante Ida bersandar lemas dalam dekapanku dengan mata. Jemari lentik tante Ida masih menggenggam penisku yang masih tegak mengacung.

Akhirnya secara perlahan-lahan kepala tante Ida menengadah keatas dan terlihat pandangan matanya yang sayu menatapku, sehingga menambah kecantikan wajahnya dan secara lembut terdengar suaranya

"Oooohhhh.Toonnnn, apa yang kau perbuat pada tantemu ini.?????

Eeeehhmmmmaafkan Anton tante.Anton lupa diri.abis tante tadi masuk tiba-tiba selagi Anton akan mencapai klimaks.salah tante sendiri sihhh.lagi pulatante amat cantik sihhh..!!!!!! sahutku mencari-cari alasan sekenanya.

Sekarang kayaknya tante Ida sudah pasrah dan sambil tanganya masih menggenggam penisku katanya lagi..

Tooonnnn..punya kamu gede amat yaaaa????. Punya Om mu nggak sampai segede ini..!!"

"Aaahhhhh, tanteapa betull?????!" memang penis ku panjangnya 20 cm dan gede juga dengan kepalanya yang bulat besar, apalagi kalau lagi sangat bernafsu begini.

Jemari lentik tante Ida yang tadinya hanya menggenggam saja, kini mulai memainkan penisku dengan manja. Seperti mendapat mainan baru, tangan tante Ida tak mau lepas dari situ.

"Taaannnnn., kok diiiii..diidiamin aja, dikocok dong, Taannn. biar enaaakkk.!!!!"

"Ton, Ton.. kamu keburu nafsu aja.aaaaggghhh.!!!", perlahan-lahan kedua tanganku menekan bahu tante Ida, sehingga tubuh tante Ida berjongkok dan sesaat kemudian kepalanya telah sejajar dengan selangkanganku.

Kedua tangannya segera menggenggam penisku dan kemudian tante Ida mulai menjilati kepala penisku dengan lidahnya. Bergetar seluruh tubuhku menerima rangsang dari mulut tante Ida. Dijilatnya seluruh batang kemaluanku, mulai dari pangkal sampai ujung. Tak ada bagian yang terlewat dari sapuan lidahnya.

Dikocoknya penisku didalam mulutnya, tapi tak semuanya bisa masuk. Mungkin hanya 3/4 nya saja yang dapat masuk ke mulut tante Ida. Kurasakan dinding tenggorokan tante Ida menyentuh kepala penisku. Sungguh sensasi sangat luar biasa menjalar ke seluruh tubuhku. Cukup lama juga tante Ida
mengulum penisku. Kurasakan batang penisku mulai membesar dan makin mengeras. Dari dalam kurasakan ada sesuatu yang memaksa untuk keluar. Merasa Gua akan keluar, tante Ida semakin cepat mengocok batang kemaluanku.

"Taaannnnn..ah..aohh.. taaannn.. Anton mo

keluar,.aaauuugghhhh..taaannnn..!!!!!!!"

Akhirnya..Croott..croott..croottt.. Hampir sepuluh kali cairan itu menyembur dari ujung penisku. Diminumnya air maniku dengan, dijilatinya semua, sampai tak ada lagi cairan yang tersisa. Meskipun sudah keluar tetapi penisku tetap saja masih tegar, meski tak seberapa keras lagi. Melihat itu, tante Ida mencium-cium kepala penisku dan menjilat-jilatnya hingga bersih.

Kemudian kutarik berdiri tubuh tante Ida dan kudorong ke tempat tidur, sehingga tante Ida terlentang diatas tempat tidur. Dengan cepat kulucuti rok sekalian CD nya, sehingga sekarang tante Ida terlentang diatas tempat tidur dengan tubuhnya yang mungil tapi padat itu berada dalam keadaan telanjang bulat. Tante Ida hanya menatap ku dengan pandangan yang sayu dan terlihat pasrah.

Gua naik keatas tempat tidur dan kedua kakinya kupentang lebar-lebar dan Gua berjongkok diantara kedua pahanya yang terpentang membuka lebar kemaluannya yang telah licin, siap untuk diterobos.

Kupegang batang penisku dan kugosok-gosok sepanjang bibir kemaluannya, sambil kutekan-tekan pelahan. Merasakan gesekan-gesekan lembut vagina tante Ida, penisku mulai mengeras kembali. Ku ambil tangan tante Ida dan ku tempatkan pada batang penisku, segera digengamnya penisku dan diarahkan ke lubang kemaluannya. Dengan sedikit gerakan menekan, kepala penisku perlahan-lahan mulai masuk setengah ke lobang kemaluan tante Ida.

Terasa lobang kemaluan tante Ida sangat sempit mencengkeram batang kemaluanku. Dinding kemaluan tante membungkus rapat batang kemaluanku, kutekan lagi dan tubuh tante Ida menggeliat

"Oooooohhhhhh... Toooonnnn... bee.. beeeesaaarrrr aaaaa.. maaaattttt.. pe.. peeelaaan... pee laaan... Tooooonnnnn... ooooohhhhh..!!!!!" tante Ida merintih perlahan.

Secara pelan dan hati-hati Gua menekan batang kemaluanku makin dalam... terus... terus.... ooohhhhhh... eeeenna aaak... benaaarrrr... terasa jepitan kuat dinding kemaluan tante Ida yang menjepit rapat batang kemaluanku.

Perasaanku terasa melayang-layang dilanda kenikmatan yang tidak terlukisakan ini..

"Taaaaannnnnooohhhhhh..eeee euuuuunnaaaakkkkkkkktaannnnn.!!!!"

Dengan kedua paha yang terkangkang lebar-lebar dan kedua tangannya berpegang pada pinggangku, tante Ida memandang ku dengan tatapan sayu, terlihat sangat cantik dan menawan, sehingga Gua yang sedang bertumpu diatasnya perasaanku terasa menggila, melihat dan merasakan wanita cantik dan ayu yang berbadan mungil tapi padat ini, terlentang pasrah dibawahku, menerima seluruh perlakuanku.

Kugerakan perlahan-lahan pinggulku menekan kebawah, sehingga penisku terbenam makin dalam kelobang kemaluannya, dalam.. dalam.. terus terus.. daannnn.. .kemudianujung kepala penisku terasa mentok, karena beberapa kali tubuh tante Ida mengejang ketika Gua mencoba menekan lebih kuat, Gua kemudian mulai menarik keluar dan selanjutnya memompa keluar masuk.

Dengan bersemangat Gua mulai menaik-turunkan tubuhku. Gerakan naik-turun yang terkadang diselingi dengan gerakan memutar, sungguh merupakan sensasi yang sangat luar biasa. Apalagi posisi kedua paha tante Ida terkangkang lebar-lebar, membuat tikaman-tikamanku terasa jauh didalam
dasar lobang kemaluannya. Gua dapat melihat payudara tante Ida bergerak-gerak keatas kebawah setiap kali Gua menekan masuk penisku dalam-dalam sehingga kedua selangkangan kami berhimpit rapat-rapat.

Kemudian kurasakan otot-otot kemaluan tante Ida dengan kuat menyedot penisku. Semakin lama kurasa semakin kuat saja kemaluan tante Ida menjepit penisku. Kulihat wajah tante Ida nampak makin memerah menahan orgasme keduanya yang akan melandanya sebentar lagi.

"Aaaaaaddduuuuuhhhhh.Toooonnn.. Aaaagggghhhhhh.. Oouggg.. hhaa..hhaaToooonn taaannnnteeeeemaaa. Maaauuuukeee keeeeluaraarrrr lagi, Toonnnnn!!!!!!!."

Dan.. Seeeeerrrr..kurasakan cairan hangat membasahi penisku.

Sementara nafsuku sudah sangat memuncak menuntut penyelesaiannya, Gua sudah tidak bisa lagi bertindak halus, tanpa banyak bicara, segera saja kupompa pantatku dengan cepat dan gencar, mendapat serangan yang agak kasar dan tiba-tiba itu tante Ida menjerit-jerit kesakitan. Meskipun lobang kemaluan tante Ida telah basah dan licin banget, tapi tetap saja terasa seret untuk ukuran penisku yang besar.

Tak kuhiraukan lagi suara tante Ida yang menjerit-jerit kesakitan, yang ada dipikiranku saat itu adalah Gua ingin segera mengakhiri permainan ini dan merasakan nikmat yang akan datang padaku. Kurasakan otot-otot penisku mulai berdenyut-denyut dengan kerasnya, ada sesuatu yang berusaha untuk keluar dari batang penisku. Kucoba untuk menahannya selama mungkin agar tidak segera keluar, tapi jepitan dinding kemaluan tante Ida akhirnya meruntuhkan pertahananku.

"Aaaaaauuddddduuhhhh... taaannnnnn... teeeee... oooooohhhhh..!!!!" keluhan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulut ku disertai dengan croott.. croott.croooootttt.semburan..maniku menyemprot dengan kuat, mengisi relung-relung terdalam lobang kemaluan tante Ida,

Kemudian badanku tertelungkup lemas menidih badan mungi tante Ida, sementara kuubiarkan penisku tetap didalam kemaluan tante Ida untuk merasakan sisa-sisa orgasmeku. Kurasakan kemaluan tante Ida tetap saja berdenyur-denyut, meski tak sekuat tadi.

"Taannnn, terima kasih ya, udah mau temenin Anton main.!!!!" kataku dengan manja.

"Kamu, tuh, Ton, kalau lagi nafsu jangan main maksa dong, masak tantemu sendiri kamu perkosa juga..!!!!"

"Iiihhhhhtante..tapi tante senang juga.kaannnn ..????"

"Iya.. siiihhh.!!!!!" kata tante Ida malu-malu.

Sejak saat itu sikap tante Ida terhadapku berobah seratus persen, biarpun sikap kami ini tetap terjaga dihadapan om dan adik tante Ida. Gua dan tante Ida sering berhubungan sex bersama kalau rumah lagi sepi. Gua makin merasa sayang saja terhadap tante Ida, apalagi tante Ida melayani nafsu sex saya dengan rela dan sepenuh hati. Selesai .

Bagaimana bro dengan cerita sex Hari ini dari SERBA HOT !!!. Muantapp dong pastinya, Nahh untuk Cerita Dewasa kami Selanjutnya di tunggu ya. Pastinya kami akan hadirkan yang lebih Super Panas dan Super Hot lagi. Tentunya untuk anda seluruh para pembaca setia kami di tanah air. Di tunggu ya Brooo cerita kami selanjutnya. Selamat Beraktifitas kembali bro. Terimakasih .