SERBA HOT!!!

MERTUA GUA MAMA MONA NAMANYA LEBIH HOT SEXNYA DARIPADA ISTRI GUA DERBY

Dadupoker

Hallo kembali lagi bersma kami SERBA HOT!!! selalu menghadirkan cerita sex yang HOT tentunya untuk para pemabaca cerita dewasa saat ini, Pada hari ini seperti dari biasanya kami hadir lagi untuk anda dengan cerita dewasa kami yang Selalu SERBA HOT!!!, Langsung saja akan kita baca di bawah ini yuk tunggu apa lagi brooOooo Gasss PoooL .

Istri GUA pernah menjadi model dalam iklan dan peran figure, GUA sudah menikah 2 tahun yang lalu yang mana GUA adalah seorang wirausahawan dalam bidang pompa, GUA dan istri GUA terpaut umur 10 tahun, dia cantik dan seksi, GUA cukup bannga bisa menikahi Derby sang istri GUA , wajahnya mirip mertua GUA  usianya dia diatas GUA 4 tahun dia mempunyai usaha dibidang berlian dan dia adalah istri ketiga dari suaminya yang mana merupakan istri penjabat, karena istri ketiga jadi suaminya jarang ada di rumah, paling-paling sebulan sekali. Sehingga Mama Mona bersibuk diri dengan berjualan berlian.

GUA tinggal bersama istri GUA di rumah ibunya, walau GUA sndiri punya rumah tapi karena menurut istri GUA , ibunya sering kesepian maka GUA tinggal di "Pondok Mertua Indah".

GUA yang sibuk sekali dengan bisnis, sementara Mama Mona juga sibuk, kami jadi kurang banyak berkomunikasi tapi sejak istri GUA  jadi bintang sinetron 6 bulan lalu, GUA dan Mama Mona jadi semakin akrab malahan kami sekarang sering melakukan hubungan suami istri, inilah ceritanya .

Sejak istri GUA sibuk syuting sinetron, dia banyak pergi keluar kota, otomatis GUA dan mertuaku sering berdua di rumah, karena memang kami tidak punya pembantu. Tiga bulan lalu, ketika istri GUA  pergi ke Jogja, setelah kuantar istri GUA ke stasiun kereta api, GUA mampir ke rumah pribadiku dan baru kembali ke rumah mertuaku kira-kira jam 11.00 malam. Ketika GUA masuk ke rumah GUA terkaget, rupanya mertuaku belum tidur. Dia sedang menonton TV di ruang keluarga.

"Eh, Mama.. belum tidur.."

"Belum, Tom.. saya takut tidur kalau di rumah belum ada orang.."

"Oh, Maaf Ma, saya tadi mampir ke rumah dulu.. jadi agak telat.."

"Derby.. pulangnya kapan?"

"Ya.. kira-kira hari Rabu, Ma.. Oh.. sudah malam Ma, saya tidur dulu.."

"Ok.. Tom, selamat tidur.."

GUA tinggal Mama Mona yang masih nonton TV, GUA masuk ke kamar, lalu tidur. Keesokannya, Sabtu Pagi ketika GUA terbangun dan menuju ke kamar makan kulihat Mama Mona sudah mempersiapkan sarapan yang rupanya nasi goreng, makanan favorit GUA .

"Selamat Pagi, Tom.."

"Pagi.. Ma, wah Mama tau aja masakan kesukaan saya."

"Kamu hari ini mau kemana Tom?"

"Tidak kemana-mana, Ma.. paling cuci mobil.."

"Bisa antar Mama, Mama mau antar pesanan berlian."

"Ok.. Ma.."

Hari itu aku menemani Mama pergi antar pesanan dimana kami pergi dari jam 09.00 sampai jam 07.00 malam. Selama perjalanan, Mama menceritakan bahwa dia merasa kesepian sejak Derby makin sibuk dengan dirinya sendiri dimana suaminya pun jarang datang, untungnya ada diri GUA  walaupun baru malam bisa berjumpa. Sejak itulah GUA jadi akrab dengan Mama Mona.

Sampai di rumah setelah berpergian seharian dan setelah mandi, GUA dan Mama nonton TV bersama-sama, dia mengenakan baju tidur modelnya baju handuk sedangkan aku hanya mengenakan kaus dan celana pendek. Tiba-tiba Mama menyuruhku untuk memijat dirinya.

"Tom, kamu capek nggak, tolong pijatin leher Mama yach.. habis pegal banget nih.."

"Dimana Ma?"

"Sini.. Leher dan punggung Mama.."

GUA lalu berdiri sementara Mama Mona duduk di sofa, aku mulai memijat lehernya, pada awalnya perasaan GUA  biasa tapi lama-lama GUA terangsang juga ketika kulit lehernya yang putih bersih dan mulus GUA pijat dengan lembut terutama ketika kerah baju tidurnya diturunkan makin ke bawah dimana rupanya Mama Mona tidak mengenakan BH dan payudaranya yang cukup menantang terintip dari punggungnya oleh GUA dan juga wangi tubuhnya yang sangat menusuk hidung.

"Maaf, Ma.. punggung Mama juga dipijat.."

"Iya.. di situ juga pegal.."

Dengan rasa sungkan tangan GUA makin merasuk ke punggungnya sehingga nafas GUA mengenai lehernya yang putih, bersih dan mulus serta berbulu halus. Tiba-tiba Mama berpaling ke arahku dan mencium bibirku dengan bibirnya yang mungil nan lembut, rupanya Mama Mona juga sudah mulai terangsang.

"Tom, Mama kesepian.. Mama membutuhkanmu.." GUA tidak menjawab karena Mama memasukkan lidahnya ke mulutku dan lidah kami bertautan, Tangan GUA yang ada di punggungnya ditarik ke arah payudaranya sehingga putingnya dan payudaranya yang kenyal tersentuh tangan GUA .

Hal ini membuat GUA semakin terangsang, dan GUA lalu merubah posisiku, dari belakang sofa, GUA sekarang berhadapan dengan Mama Mona yang telah meloloskan bajunya sehingga payudaranya terlihat jelas oleh GUA .

GUA tertegun, rupanya tubuh Mama Mona lebih bagus dari milik anaknya sendiri, yaitu istri GUA . GUA baru pertama kali ini melihat tubuh ibu mertua GUA yang toples.

"Tom, koq bengong, khan Mama sudah bilang, Mama kesepian.."

"iya.. iya.. iya Mah,"

Ditariknya tangan GUA sehingga GUA terjatuh di atas tubuhnya, lalu bibir GUA dikecupnya kembali. GUA yang terangsang membalasnya dengan memasukkan lidah GUA ke mulutnya. Lidah GUA disedot di dalam mulutnya. Tangan GUA mulai bergerilya pada payudaranya. Payudaranya yang berukuran 36B sudah GUA remas-remas, putingnya GUA pelintir yang membuat Mama Mona menggoyangkan tubuhnya karena keenakan.

Tangannya yang mungil memegang batang GUA yang masih ada di balilk celana pendek GUA . Diusap-usapnya hingga batang GUA mulai mengeras dan celana pendek GUA mulai diturunkan sedikit, setelah itu tangannya mulai mengorek di balik celana dalamku sehingga tersentuhlah kepala batang GUA dengan tangannya yang lembut yang membuat GUA gelisah.

Keringat kami mulai bercucuran, payudaranya sudah tidak terpegang lagi tangan tapi mulut GUA sudah mulai menari-nari di payudaranya, putingnya kugigit, GUA hisap dan kenyot sehingga Mama Mona kelojotan, sementara batang GUA sudah dikocok oleh tangannya sehingga makin mengeras.

Tangan GUA mulai meraba-raba celana dalamnya, dari sela-sela celana dan pahanya yang putih mulus GUA raba vaginanya yang berbulu lebat. Sesekali GUA masuki jari pada liang vaginanya yang membuat dirinya makin mengelinjang dan makin mempercepat kocokan tangannya pada batang GUA .

Hampir 10 menit lamanya setelah vaginanya telah basah oleh cairan yang keluar dengan berbau harum, kulepaskan tangan GUA dari vaginanya dan Mama Mona melepaskan tangannya dari batang GUA yang sudah keras.

Mama Mona lalu berdiri di hadapan GUA, dilepaskannya baju tidurnya dan celana dalamnya sehingga GUA melihatnya dengan jelas tubuh Mama Mona yang bugil dimana tubuhnya sangat indah dengan tubuh tinggi 167 cm, payudara berukuran 36B dan vagina yang berbentuk huruf V dengan berbulu lebat, membuat GUA menahan ludah ketika memandanginya.

"Tom, ayo.. puasin Mama.."

"Ma.. tubuh Mama bagus sekali, lebih bagus dari tubuhnya Derby.."

"Ah.. masa sih.."

"Iya, Ma.. kalau tau dari 2 tahun lalu, mungkin Mamalah yang saya nikahi.."

"Ah.. kamu bisa aja.."

"Iya.. Ma.. bener deh.."

"Iya sekarang.. puasin Mama dulu.. yang penting khan kamu bisa menikmati Mama sekarang.."

"Kalau Mama bisa memuaskan saya, saya akan kawini Mama.."

Mama lalu duduk lagi, celana dalam GUA diturunkan sehingga batang GUA sudah dalam genggamannya, walau tidak terpegang semua karena batang GUA yang besar tapi tangannya yang lembut sangat mengasyikan.

"Tom, batang kamu besar sekali, pasti Derby puas yach."

"Ah.. nggak. Derby.. biasa aja Ma.."

"Ya.. kalau gitu kamu harus puasin Mama yach.."

"Ok.. Mah.."

Mulut mungil Mama Mona sudah menyentuh kepala batang GUA, dijilatnya dengan lembut, rasa lidahnya membuat diri GUA kelojotan, kepalanya GUA usap dengan lembut. Batang GUA mulai dijilatnya sampai biji pelir GUA juga, Mama Mona mencoba memasukkan batang GUA yang besar ke dalam mulutnya yang mungil tapi tidak bisa, akhirnya hanya bisa masuk kepala batang GUA saja dalam mulutnya.

Hal ini pun sudah membuat GUA kelojotan, saking nikmatnya lidah Mama Mona menyentuh batang GUA dengan lembut. Hampir 15 menit lamanya batang GUA dihisap membuatnya agak basah oleh ludah Mama Mona yang sudah tampak kelelahan menjilat batang GUA dan membuat GUA semakin mengguncang keenakan.

Setelah itu Mama Mona duduk di Sofa dan sekarang GUA yang jongkok di hadapannya. Kedua kakinya GUA angkat dan letakkan di bahu GUA. Vagina Mama Mona terpampang di hadapan GUA dengan jarak sekitar 50 cm dari wajah , tapi bau harum menyegarkan vaginanya menusuk hidung GUA.

"Ma, Vagina Mama wangi sekali, pasti rasanya enak sekali yach."

"Ah, masa sih Tom, wangi mana dibanding punya Derby dari punya Mama."

"Jelas lebih wangi punya mama dong.."

"Aaakkhh.."

Vagina Mama Mona telah GUA sentuh dengan lidahku. GUA jilat lembut liang vagina Mama Mona, vagina Mama Mona rasanya sangat menyegarkan dan manis membuat GUA makin menjadi-jadi memberi jilatan pada vaginanya.

"Ma, vagina.. Mama sedap sekali.. rasanya segar.."

"Iyaah.. Tom, terus.. Tom.. Mama baru kali ini vaginanya dijilatin.. ohh.. terus.. sayang.."

Vagina itu makin GUA tusuk dengan lidah dan sampai juga pada klitorisnya yang rasanya juga sangat legit dan menyegarkan. Lidah GUA kuputar dalam vaginanya, biji klitorisnya kujepit di lidah lalu GUA hisap sarinya yang membuat Mama Mona menjerit keenakan dan tubuhnya menggelepar ke kanan ke kiri di atas sofa seperti cacing kepanasan.

"Ahh.. ahh.. oghh oghh.. awww.. argh.. arghh.. lidahmu Tom.. agh, eena.. enakkhh.. aahh.. trus.. trus.." Klitoris Mama Mona yang manis sudah habis GUA sedot sampai berulang-ulang, tubuh Mama Mona sampai terpelintir di atas sofa, hal itu GUA lakukan hampir 30 menit dan dari vaginanya sudah mengeluarkan cairan putih bening kental dan rasanya manis juga, cairan itupun dengan cepat GUA hisap dan kujilat sampai habis sehingga tidak ada sisa baik di vaginanya maupun paha mama Mona.

"Ahg.. agh.. Tom.. argh.. akh.. akhu.. keluar.. nih.. ka.. kamu.. hebat dech.." Mama Mona langsung ambruk di atas sofa dengan lemas tak berdaya, sementara GUA yang merasa segar setelah menelan cairan vagina Mama Mona, langsung berdiri dan dengan cepat tempelkan batang kemaluan GUA yang dari 30 menit lalu sudah tegang dan keras tepat pada liang vagina Mama Mona yang sudah kering dari cairan. Mama Mona melebarkan kakinya sehingga memudahkan GUA menekan batang GUA ke dalam vaginanya, tapi yang GUA rasakan liang vagina Mama Mona terasa sempit, GUApun keheranan.

"Ma.. vagina Mama koq sempit yach.. kayak vagina anak gadis."

"Kenapa memangnya Tom, nggak enak yach.."

"Justru itu Ma, Mama punya sempit kayak punya gadis. Saya senang Ma, karena vagina Derby sudah agak lebar, Mama hebat, pasti Mama rawat yach?"

"Iya, sayang.. walau Mama jarang ditusuk, vaginanya harus Mama rawat sebaik-baiknya, toh kamu juga yang nusuk.."

"Iya Ma, saya senang bisa menusukkan batang saya ke vagina Mama yang sedaap ini.."

"Akhh.. batangmu besar sekali.."

Vagina Mama Mona sudah terterobos juga oleh batang kemaluan GUA yang diameternya 4 cm dan panjangnya 28 cm, setelah 6 kali kuberikan tekanan.

Pinggul GUA kugerakan maju-mundur menekan vagina Mama Mona yang sudah tertusuk oleh batang GUA, Mama Mona hanya bisa menahan rasa sakit yang enak dengan memejamkan mata dan melenguh kenikmatan, badannya digoyangkan membuat GUA semakin semangat menggenjotnya hingga sampai semua batang GUA masuk ke vaginanya.

"Tom.. nggehh.. ngghh.. batangmu menusuk sampai ke perut.. nich.. agghh.. agghh.. aahh.. eenaakkhh.." Aku pun merasa keheranan karena pada saat masukkan batang GUA ke vaginanya Mama Mona terasa sempit, tapi sekarang bisa sampai tembus ke perutnya.

Payudara Mama Mona yang ranum dan terbungkus kulit yang putih bersih dihiasi puting kecil kemerahan sudah kuterkam dengan mulut GUA. Payudara itu sudah kuhisap, kujilat, kugigit dan kukenyot sampai putingnya mengeras seperti batu kerikil dan Mama Mona belingsatan, tangannya membekap kepalaku di payudaranya sedangkan vaginanya terhujam keras oleh batang GUA selama hampir 1 jam lamanya yang tiba-tiba Mama Mona berteriak dengan lenguhan karena cairan telah keluar dari vaginanya membasahi batang GUA yang masih di dalam vaginanya, saking banyaknya cairan itu sampai membasahi pahanya dan paha GUA hingga berasa lengket.

"Arrgghh.. argghh.. aakkhh.. Mama.. keluar nich Tom.. kamu belum yach..?" Aku tidak menjawab karena tubuhnya GUA putar dari posisi terlentang dan sekarang posisi menungging dimana batang GUA masih tertancap dengan kerasnya di dalam vagina Mama Mona, sedangkan dia sudah lemas tak berdaya.

GUA hujam vagina Mama Mona berkali-kali sementara Mama Mona yang sudah lemas seakan tidak bergerak menerima hujaman batang GUA, Payudaranya kutangkap dari belakang dan GUA remas-remas, punggungnya GUA jilat.

Hal ini GUA lakukan sampai 1 jam kemudian di saat Mama Mona meledak lagi mengeluarkan cairan untuk yang kedua kalinya, sedangkan GUAmencapai puncak juga dimana cairan GUA dibuang dalam vagina Mama Mona hingga banjir ke kain sofa saking banyaknya cairan GUA yang keluar. "Akhh.. akh.. Ma, Vagina Mama luar biasa sekali.."

GUApun ambruk setelah hampir 2,5 jam merasakan nikmatnya vagina mertua GUA, yang memang nikmat, meniban tubuh Mama Mona yang sudah lemas lebih dulu.

GUAdan Mama terbangun sekitar jam 12.30 malam dan kami pindah tidur ke kamar Mama Mona, setelah terbaring di sebelah Mama dimana kami masih sama-sama bugil karena baju kami ada di sofa, Mama Mona memeluk  dan mencium pipi GUA.

"Tom, Mama benar-benar puas dech, Mama pingin kapan-kapan coba lagi batangmu yach, boleh khan.."

"Boleh Ma, saya pun juga puas bisa mencoba vagina Mama dan sekarangpun yang saya inginkan setiap malam bisa tidur sama Mama jika Derby nggak pulang."

"Iya, Tom.. kamu mau ngeloni Mama kalau Derby pergi?"

"Iya Ma, vagina Mama nikmat sih."

"Air manimu hangat sekali Tom, berasa dech waktu masuk di dalam vagina Mama."

"Kita Main lagi Ma..?"

"Iya boleh.."

Kami pun bermain dalam nafsu birahi lagi di tempat tidur Mama hingga menjelang ayam berkokok baru kami tidur. Mulai hari itu GUA selalu tidur di kamar Mama jika istri GUA ada syuting di luar kota dan ini berlangsung sampai sekarang brooOooO .

Nah.... Sampai disini dulu ya di tunggu lagi ni kelanjutan certinya dari kami SERBA HOT !!! Selamat beraktifitas kembali para pembaca setia kami, TerimaKasih  .