Jumat, 28 Oktober 2016

SERBA HOT !!!

PANASNYA PERMAINAN SEX DENGAN MERTUA GUA SENDIRI

Dadupoker
HaLoooOOO guys, brooo and bri Sekalian kembali lagi ni bersama kami SERBA HOT yang selalu memberikan dan mengupdater cerita dewasa kami yang HOT tetunya kepada para pembaca kami, Tentunya sudah pada ngakk sabaran bukan, Tanpa basa-basi lagi Segera kita Sikat BroooOO di bawah ini .

Perkenalkan nama Gua Anas umurku 30 tahun sudah menikah dan mempunyai 2 anak, disini Gua akan menceritakan kisah seks Gua dengan mertuaku, Gua dan mertuaku tinggal di daerah yang beda suatu ketika saat aku mendapat tugas kantor di kota mertuaku, aku berniat untuk istirahat sejenak seteleh menyelesaikan tugas kantorku

"Kok sendirian Anas? Mana anak istrimu?" tanya mertuaku.

"Saya ada tugas kantor disini, Ma. Jadi mereka tidak saya ajak. Lagian saya cuma sebentar kok, Ma. Hanya mau numpang mandi dan istirahat sebentar," jawab Gua .

"O begitu.. Akan mama siapkan makanan buat kamu," ujar mertua Gua .

Lalu Gua mandi. Setelah itu Gua segera ke meja makan karena sudah sangat lapar.

"Papa mana, Ma?" tanyaku.

"Papa lagi ke rumah temannya ngurusin obyekan," jawan mertuaku.

"Kamu mau pulang jam berapa, Anas?" tanya mertuaku.

"Agak sorean, Ma. Saya akan tidur sebentar. Badan pegal hampir 3 jam naik motor dari Bandung," kataku.

"Kalau begitu ganti baju dulu dong. Nanti kusut kemeja kamu," ujar mertuaku sambil bangkit menuju kamarnya. Lalu dia datang lagi membawa kaos dan kain sarung.

"Ini punya Papa, pakailah nanti," kata mertuaku.

"Iya, Ma," kataku sambil terus melanjutkan makan.

Mertuaku berumur 42 tahun. Sangat cantik mirip istriku. Badan ramping, buah dada besar walau agak turun karena usia. Pantatnya sangat padat. Setelah berganti pakaian, Gua duduk di ruang tamu sambil nonton TV.

"Loh katanya mau tidur?" tanya mertuaku sambil duduk di kursi yang sama tapi agak berjauhan.

"Sebentar lagi. Ma. Masih kenyang," ujarku. Lalu kami nonton TV tanpa banyak bicara.

"Tahukah kamu, Anas.. Bahwa mama sangat senang dengan kamu?" tanya mertuaku kepadaku memecah kesunyian.

"Kenapa, Ma?" tanyaku.

"Dulu sejak pertama kali datang kesini mengantar istrimu pulang, mama langsung suka kamu. Ganteng, tinggi, sopan, dan ramah," kata mertuaku. Aku hanya tersenyum.

"Sekarang kamu sudah menikahi anak mama dan sudah punya anak 2, tapi kamu tetap sama seperti yang dulu..," kata mertuaku lagi.

"Mama sangat sayang kamu, Anas," kata mertuaku lagi.

"Saya juga sayang mama," ujarku.

"Ada satu hal yang ingin mama lakukan, tapi tidak pernah berani karena takut jadi masalah..," kata mertuaku.

"Apa itu, Ma?" kataku.

"Mama ingin memeluk kamu walau sebentar..," ujar mertuaku sambil menatapku dengan mata sejuk.

"Kenapa begitu, Ma?" tanyaku lagi.

"Karena dulu mama sangat suka kamu. Sekarang ditambah lagi rasa sayang," kata mertuaku.

Gua tatap mata mertuaku. Kemudian Gua tersenyum.

"Saya yang akan peluk mama sebagai rasa sayang saya ke mama," ujarku sambil beringsut mendekati mertuaku sampai badan kami bersentuhan.

Kemudian Gua peluk mertuaku erat. Mertuakupun balas memeluk aku dengan erat sepertinya tidak mau melepas lagi.

"Boleh mama cium kamu Anas? Sebagai tanda sayang?" tanya mertuaku.

Gua agak kaget. Gua lepaskan pelukanku, lalu tersenyum dan mengangguk. Mertuaku tersenyum, lalu mencium pipi kiri, pipi kanan, kening. Lalu.. Mertuaku menatap mataku sesaat kemudian mengecup bibirku. Gua sangat kaget. Tapi Gua tetap diam, dan ada sedikit rasa senang akan hal itu. Selang beberapa detik mertuaku kembali mengecup bibirku..

Dan melumatnya sambil merangkulkan tangannya ke pundakku. Secara spontan Gua membalas ciuman mertuaku. Kami saling hisap, mainkan lidah.. Nafas mertuaku terdengar agak cepat. Tangan mertuaku masuk ke dalam kain sarung, lalu menyentuh penis Gua dari luar CD. Tangannya lalu mengusap pelan lalu mulai meremas penis. penis Gua  langsung tegang.

Tiba-tiba.. Kringg! Krinngg! Bunyi telepon mengagetkan kami. Kami langsung memisahkan diri. Mertuaku langsung bangkit menuju telepon. Entah apa yang dibicarakan. Karena merasa agak bersalah, Gua segera masuk ke kamar, menutup pintu, lalu merebahkan diri di kasur. Terbayang terus peristiwa tadi berciuman dengan mama mertua sambil merasakan nikmatnya diremas kelamin Gua . Tiba-tiba terdengar pintu diketuk. Kemudian pintu terbuka. Mertuaku masuk.

"Sudah mau tidur, Anas?" tanya mertuaku.

"Belum, Ma," ujarku sambil bangkit lalu duduk di tepi ranjang. Mertuaku juga ikut duduk di sampingku.

"Kamu marah tidak atas kejadian tadi," tanya mertuaku sambil menatap mataku. Gua tersenyum.

"Tidak, Ma. Justru saya senang karena ternyata mama sangat sayang dengan saya," jawabku.

Mertuaku tersenyum lalu memegang tanganku.

"Sebetulnya dari dulu mama memimpikan hal seperti ini, Anas," ujar mertuaku.

"Tapi karena istrimu dan papamu selalu ada, ya mama hanya bisa menahan perasaan saja..," ujar mertuaku sambil mencium bibirku.

Gua pun segera mebalas ciumannya. Dan sekarang Gua mulai berani. Tanganku mulai meraba buah dada mertuaku dari luar dasternya. Gua meremasnya perlahanan. Tangan mertuakupun segera melepas kain sarung yang Gua pakai. Tangannya langsung meraba dan meremas penis dari luar CD Gua . penis Gua  makin mengeras.

Mertuaku merogoh penisku hingga berdiri tegak. Sambil tetap berciuman tangannya terus mengocok dan meremas penisku. Gua pun terus meremas buah dada mertuaku. Tak lama, mertuaku bangkit lalu melucuti semua pakaiannya. Gua pun melakukan hal yang sama. Mertuaku segera naik ke tempat tidur, dan Gua segera menaiki tubuhnya. Gua kecup bibirnya.

"Mama senang kamu datang hari ini, Anas.. Lebih senang lagi karena ternyata kamu bisa menerima rasa sayang mama kepada kamu..." ujar mertuaku sambil menciumku.

"Saya juga senang karena mama sangat menyayangi saya. Saua akan menyayangi mama..." kataku sambil memagut leher mertuaku.

Mertuaku mendesah dan menggelinjang merasakan desiran nikmat. Pagutanku kemudian turun ke buahdada mertuaku. Kujilati dan gigit-gigit kecil puting susu mertuaku sambil tangan yang satu meremas buah dada yang lain.

"Ohh.. Mmhh.. Mmhh.. Ohh..." desah mertuaku semakin merangsang gairahku.

Tapi ketika lidahku mulai turun ke perut, tiba-tiba mertuaku memegang kepalaku.

"Jangan ke bawah, Anas.. Mama malu. Segera masukkin saja.. Mama sudah tidak tahan..." ujar mertuaku.

Gua tersenyum dan maklum karena mertuaku termasuk orang yang konvensional dalam masalah sex. Gua buka lebar paha mertuaku, lalu Gua arahkan penisku ke memek mertua yang sudah basah dan licin.

Tangan mertuaku segera memegang penisku lalu mengarahkannya ke lubang memeknya. Tak lama.. Bless.. penisku langsung memompa memek mertuaku. Terasa tidak seret, tapi masih enak rasanya menjepit penisku..

"Ohh.. Sshh.. Oh, Anas.. Mmhh..." desah mertuku ketika Gua memompanya agak cepat.

Mertuaku mengimbangi gerakanku dengan goyangan pinggulnya. Tak lama, tiba-tiba mertuaku bergetar lalu tubuhnya agak mengejang.

"Oh, Anas.. Mama mau keluarr.. Mmhh..." jerit kecil mertuaku.

"Terus setubuhi mama..." desahnya lagi.

Beberapa saat kemudian tubuh mertuaku melemas. Dia telah mencapai orgasme.. Gua pun berhenti sejenak memompa penis ku tanpa mencabutnya dari memek mertuaku. Memeknya terasa makin licin oleh air maninya.

"Mama belum pernah merasakan nikmat seperti ini, Anas," ujar mertuaku sambil mengecup bibirku.

"Terima kasih, Anas..." ujarnya lagi sambil tersenyum. Gua pun segera mengerakan penis ku menyetubuhi lagi mertuaku.

"Boleh Anas minta sesuatu, Ma?" tanyaku sambil terus memompa penisku.

"Apa?" ujar mertuaku.

"Saya mau setubuhi mama dari belakang. Boleh?" tanyaku. Mertuaku tersenyum.

"Boleh tapi mama tidak mau nungging. Mama tengkurap saja ya?" ujar mertuaku.

"Iya, Ma," ujarku sambil mencabut penisku. Mertuaku segera tengkurap sambil sedikit melebarkan kakinya.

"Ayo, Anas," ujar mertuaku.

Gua segera masukkan penisku ke memek mertuaku dari belakang. Terasa lebih nikmat daripada masuk lewat depan. Mata mertuaku terpejam, dan sesekali terdengar desahannya. Gua pun terus menikmati rasa nikmat sambil terus memompa penisku.

Kemudian terasa ada sesuatu rasa yang sangat kuat ingin keluar dari penisku. Kupercepat gerakanku menyetubuhi mertuaku. Ketika hampir mencapai klimaks, Gua cabut kontolku, lalu.. Crott! Crott..! Crott! Air maniku keluar banyak di punggung dan pantat mertuaku.

"Ohh.. Enak, Ma..." kataku.

Kugesekkan kontolku ke belahan pantat mertuaku. Selang beberapa menit setelah kelelahan agak hilang, mertuaku berkata, " Tolong bersihkan punggung mama, Anas..".

"Iya, Ma," ujarku. Lalu aku bersihkan air maniku di tubuh mertuaku.

Setelah berpakaian, lalu kami keluar kamar. Terlihat wajah mertuaku sangat ceria. Menjelang sore, mertua lelaki pulang. Gua dan mertua perempuanku bertindak biasa seolah tidak pernah terjadi apa-apa di antara kami.

Setelah makan malam, Gua diminta mertua perempuanku utnuk membawakan semua piring kotor ke dapur. Gua menurut. Mertua lelaki Gua setelah makan malam langsung menuju ruang televisi dan segera menonton acara kesukaannya.

Di dapur, mertuaku perempuanku langsung menarik tanganku ke sudut dapur lalu mencium Gua . Gua membalasnya sambil tanganku langsung memegang selangkangannya kemudian meraba memeknya.

"Nakal kamu. Tapi mama suka," ujar mertuaku sambil tersenyum.

"Nanti Papa kesini, Ma.. Udah, ah Anas takut," ujarku.

"Tidak akan kesini kok, Anas," ujarnya.

"Sebelum kamu pulang, mama mau sekali lagi bersetubuh dengan kamu disini..." ujar mertuaku sambil tangannya segera meremas kontolku dari luar celana.

"Saya juga mau, tapi jangan disini, Ma.. Bahaya," ujarku.

"Ayo dong, Anas.. Mama sudah tidak tahan," ujarnya lagi. Tangannya terus meremas penisku.

"Kita ke hotel yuk, Anas?" ajak mertuaku. Gua mengangguk.

Kemudian dengan alasan akan ke rumah temannya, mertuaku perempuanku meminta ijin pergi diantar olehku.

"Jangan lama-lama ngobrol disana, Ma.. Si Anas kan malam ini mau pulang. Kasihan nanti dia capek," ujar mertua lelaki.

"Iya dong, Pa..." ujar mertua perempuanku.

Kemudian kami naik motor segera pergi mencari hotel. Setelah selesai registrasi, kami segera masuk ke kamar. Tanpa banyak cakap, mertuaku langsung memeluk dan menciumku dengan liar. Gua balas ciumannya..

"Cepat kita lakukan, Anas.. Waktu kita hanya sedikit," ujar mertuaku sambil melucuti semua pakaiannya.

Gua juga demikian. Mertuaku langsung naik ke kasur, lalu Gua menyusul. Tangan mertuaku langsung menggenggam penisku dan diarahkan ke memeknya.

"Mama kok buru-buru sih?" tanyaku sambil tersenyum ketika penusku sudah masuk memeknya. Lalu Gua pompa penisku perlahan menikmati enaknya memek mertuaku.

"Habisnya mama sudah tidak tahan sejak tadi di rumah, pengen merasakan penis kamu lagi," kata mertuaku sambil menggoyang pinggulnya mengimbangi gerakanku.

Selang beberapa belas menit tiba-tiba mertuaku mendekap Gua erat sambil mengerakkan pinggulnya cepat. Kemudian.. "Ahh.. Mmhh.. Enak sayang..." desah mertuaku mencapai puncak orgasmenya.

Badannya melemas. Gua terus memompa kontolku lebih cepat. Terasa lebih nikmat. Sampai beberapa lama kemudian Gua tekan penisku ke lubang memek mertuaku dalam-dalam, dan.. Crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar di dalam memek mertuaku.

"Maaf, Ma.. Anas tidak bisa menahan.. Sehingga keluar di dalam," ujarku sambil memeluk tubuh mertuaku.

"Tidak apa-apa, Anas," jawab mertuaku.

"Mama sudah minum obat kok," ujarnya lagi.

"Kalo mama berkunjung ke rumah kamu, bisa tidak ya kita melakukan lagi?" tanya mertuaku.

"Bisa saja, Ma.. Kita jalan berdua saja dengan alasan pergi kemana..." jawabku. Mertuaku tersenyum.

"Kita pulang Anas," ujar mertuaku.

Sesampai di rumah, Gua langsung bersiap untuk pulang ke Bandung. Ketika Gua memanaskan motorku, mertua perempuan mendekatiku. Sementara mertua lelaki duduk di beranda.

"Hati-hati di jalan ya, Anas," ujar mertuaku.

"Iya, Ma. Terima kasih," ujarku sambil tersenyum.

"Tengokin mama dong sesering mungkin, Anas," ujar mertuaku sambil tersenyum penuh arti.

"Iya, Ma," ujarku sambil tersenyum pula.

Lalu Gua pulang. Sejak saat itu hingga kini Gua selalu menyempatkan diri sebulan sekali untuk datang ke rumah mertuaku, tentu saja setelah Gua di SMS dahulu oleh mertua perempuanku, Selesai.

Bagaimana bro panas ngakkk Masih banyak lagi ni bro cerita selanjutnya di tunggu ya, Semoga para pembaca setia kami nyaman dan setia bersam kami SERBA HOT Selamat beraktifitas kembali ya broOOOooo, Terimakasih .

0 komentar:

Posting Komentar