Rabu, 19 Oktober 2016

SERBA HOT !!!


Dadupoker

Salam sejahtera kepada anda para pembaca setia kami SERBA HOT !!! semoga bersama kami Anda para pembaca setia kami merasa nyaman dan maik gokil aja dalam menjalankan sex kepada pasangan anda hahaha canda brooo , Pada hari ini kami hadir lagi untuk cerita dewa kami yang makin HOT!!! tentunya, Tanpa basa - basi lagi Luncurrr brooo di bawah ini ya .

Gua berstatus mahasiswa di PTS di kotaku, umur Gua yang masih muda 22 tahun banyak digandrungi cewek cewek di kampus, maklum lah karena tubuh Gua atletis dan berwajah rupawan, dan soal percintaan Gua sudah tak ada rasa gugup terhadap cewek, karena waktu SMA Gua sering gunta ganti cewek sampai sekarang, dan kali ini Gua akan mengisahkan perjalanan sex Gua terhadap tante Gua sendiri rasanya mantap bro sama yang lebih berpengalaman ini .

Suatu pagi saat Gua masih tidur, telpon HP Gua berbunyi dan Gua yang masih dengan mata tertutup mengangkat HP Gua, ternyata adalah Om Yudi yang menelpon.

“Ris, kamu beberapa hari ini sibuk gak??” tanya om Yudi. “Kayaknya Enggak om, emang kenapa om??” tanyaku balik.

“Om mau minta tolong niiih, bisa gak???” tanya om Yudi.

“Eeeemmm….Minta tolong apa om?? Kalau Gua bisa pasti aku bantu om” jawab Gua. “Om minta kamu menginap dirumah om karena om mau keluar kota selama beberapa hari, kamu temenin Tante Vera dan Tia dan Lia ya Ris, bisa gak??” taya om Yudi .

“Eeeemmm….Bisa deeh om, Gua kerumah om kapan, nanti apa sekarang om??” tanya Gua lagi. “Sekarang aja Ris, karena om sebentar lagi mau berangkat dan om juga sudah ngomong sama tantemu kok, kalau kamu yang akan menemaninya” jawab om Yudi .

“Okkee…Deeeh om, Gua mandi dulu, nanti Gua terus kerumah om” jawab Gua. “Makasih ya Ris, kamu memang keponakan om yang paling baik, nanti jika om sudah berangkat kamu tinggal masuk aja ya Ris” ucap om Yudi. “Iyha om” jawab om singkat .

Setelah menutup telpon dengan mata yang masih berat, Gua pun bergegas menuju kamar mandi untuk mandi. Didalam kamar mandi Gua sempat membayangkan yang tidak-tidak, Gua membayangkan tubuh bahenol tante Vera, Gua bayangkan pantatnya yang semok aku remas-remas .

Gua jilati memek tante Vera sampai tante Vera ngecrot, penis Gua dikulum tante Vera, membuat penis Gua menegang dan Aaarrgghhh akhirnya Gua membasahi tubuhku dengan air, hingga bayangan tentang tante Vera hilang dengan seketika .

Tak lama Gua selesai mandi, dan Gua pun bergegas ganti baju dan langsung menuju rumah om Yudi. Sekitar setengah jam perjalanan, akhirnya Gua sampai dirumah om Yudi. Dan ternyata om yudi sudah berangkat lalu Gua disambut oleh tante Vera.

Pemandangan indah seketika pun Gua dapatkan, baju ketat dan super seksi menghiasi tubuh tante Vera sehingga bentuk lekuk-lekuk tubuh tante Vera menjadi terlihat, dan bahkan garis-garis CD tante Vera kelihatan karena roknya yang sangat ketat. Sejenak Gua menelan ludah sebelum akhirnya tante Vera membuyarkan pemandanganku itu.

“Ris tante minta tolong kamu antar Tia dan Lia kesekolah yaaa” pinta tante Vera. “Okkee deeh tante” jawabku singkat. Lalu Gua mengajak kedua anak tante Vera yang masih kecil
kemobil, dan Gua pun mengantarkannya kesekolah.

Diperjalanan Gua mengantar Tia dan Lia, kembali Gua teringat kemolekan tubuh tante yang tadi  Gua lihat. Gua tak kuasa menahan nafsu Gua hingga dalam perjalanan batang Penis Gua menengang sehingga kelihatan dari luar celana Gua karena penis Gua yang lumayan besar. Untungnya Gua mengantarkan anaknya tante Vera, jika yang Gua antarkan adalah tante Vera bisa-bisa Gua langsung menubruknya “pikiran kotor itu yang terus menggangu Gua selama dalam perjalanan”.

Selesai sudah tugas Gua mengantar untuk hari ini. Gua pacu mobil ke rumah tante Vera. Setelah parkir mobil Gua langsung menuju meja makan, lalu mengambil porsi tukang dan melahapnya.
Tante Vera masih mandi, terdengar suara guyuran air agak keras.

Lalu hening agak lama, setelah lebih kurang lima menit tidak terdengar gemericik air Gua mulai curiga dan aku hentikan makan Gua. Setelah menaruh piring di dapur.

Gua menuju ke pintu kamar mandi, sasaran Gua adalah lubang kunci yang memang sudah tidak ada kuncinya. Gua matikan lampu ruang tempat Gua  berdiri, lalu Gua mulai mendekatkan mata ke lubang kunci .

Di depan Gua terpampang pemandangan alam yang indah sekali, tubuh mulus dan putih tante Vera tanpa ada sehelai benang yang menutupi terlihat agak mengkilat akibat efek cahaya yang mengenai air
di kulitnya.

Ternyata tante Vera sedang masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedangkan tangan kiri mengelus-elus payudaranya bergantian kiri dan kanan. Terdengar suara desahan lirih, “hmhmhmhmmmm, ohh, arhh”.

Gua lihat tante melentingkan tubuhnya ke belakang, sambil tangan kanannya semakin kencang ditancapkan ke vagina.

Rupanya tante Vera ini sudah mencapai orgasmenya. Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air ke tubuhnya. Gua langsung pergi ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Gua tepis pikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak bisa.

Tubuh molek tante Vera, membuat Gua tergila-gila. Gua jadi membayangkan tante Vera berhubungan badan dengan Gua.

“Lho Ris, kamu lagi apa tuh kok tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo kamu lagi ngebayangin siapa? Nanti aku bilang ke ibu kamu lho.

” Tiba-tiba suara tante Vera mengagetkan Gua .

“Kamu ini pagi-pagi sudah begitu. Mbok ya nanti malam saja, kan enak ada lawannya.” Celetuk tante Vera sambil masuk kamar. Gua agak kaget juga dia ngomong seperti itu. Tapi
Gua menganggap itu cuma sekedar guyonan .

Setelah tante Vera berangkat kerja, Gua sendirian di rumahnya yang sepi ini. Karena masih ngantuk Gua ganti celana dengan sarung lalu masuk kamar tante dan langsung tidur .

“hmhmhmhmmmm.. geli ah” Gua terbangun dan terkejut, karena tante Vera sudah berbaring disebelah Gua sambil tangannya memegang Penis dari luar sarung .

“Waduh, maafin tante ya. Tante bikin kamu terbangun.” Kata tante sambil dengan pelan melepaskan pegangannya yang telah membuat Penis menegang 90%. “Tante minta ijin ke atasan untuk tidak masuk hari ini dan besok”, dengan alasan sakit .

Setelah ambil obat dari apotik, tante pulang. Begitu alasan tante ketika Gua tanya kenapa dia tidak masuk kerja. “Waktu tante masuk kamar, tante lihat kamu lagi tidur di kasur tante, dan sarung kamu tersingkap sehingga CD kamu terlihat .

Tante jadi terangsang dan pingin pegang punya kamu. Hmm, gedhe juga ya Penis mu” Tante terus saja nyerocos untuk menjelaskan kelakuannya. “Sudahlah tante, gak pa pa kok. Lagian Aris tahu kok kalau tante tadi pagi masturbasi di kamar mandi” celetuk Gua sekenanya .

“Lho, jadi kamu..” Tante kaget dengan mimik setengah marah. “Iya, tadi Aris ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante gak marahkan?” agak takut juga Gua kalau dia marah. Tante diam saja dan suasana jadi hening selama lebih kurang sepuluh menit .

Sepertinya ada gejolak di hati tante. Lalu tante bangkit dan membuka lemari pakaian, dengan tiba-tiba dia melepas blaser dan mengurai rambutnya.

Diikuti dengan lepasnya baju tipis putih, sehingga sekarang terpampang tubuh tante yang toples sedang membelakangi  Gua. Gua tetap terpaku di tempat tidur, sambil memegang tonjolan Penis di sarung Gua . Bra warna hitam juga terlepas, lalu tante berbalik menghadap Gua .

 Gua jadi salah tingkah. “ Gua tahu kamu sudah lama pingin menyentuh ini..” dengan lembut tante berkata sambil memegang kedua bukit kembarnya.

“Emm.., nggak kok tante. Maafin Aris ya.” Gua semakin salah tingkah.

“Lho kok jadi munafik gitu, sejak kapan?” tanya tanteku dengan mimik keheranan. “Maksud Aris, nggak salahkan kalau Aris pingin pegang ini..!

” Sambil Gua tarik bahu tante ke tempat tidur, sehingga tante terjatuh di atas tubuh Gua .

Langsung Gua kecup payudaranya bergantian kiri dan kanan. “Eh, nakal juga kamu ya.. ihh geli Ris.” tante Vera merengek perlahan. “hmhmhmhmmmm..shh” tante semakin keras mendesah
ketika tangan Gua mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya .

Rok yang menjadi penghalang, dengan cepatnya Gua buka dan sekarang tinggal CD yang menutupi gundukan lembab. Sekarang posisi kami berbalik, Gua berada di atas tubuh tante Vera.
Tangan kiri semakin berani meraba gundukan yang Gua rasakan semakin lembab .

Ciuman tetap kami lakukan dibarengi dengan rabaan di setiap cm bagian tubuh. Sampai akhirnya tangan tante masuk ke sela-sela celana dan berhenti di tonjolan yang keras. “hmhmhmhmmmm, boleh
juga nih.

Sepertinya lebih besar dari punyanya om kamu deh.” tante mengagumi Penis yang belum pernah dilihatnya. “Ya sudah dibuka saja tante.” pinta Gua. Lalu tante melepas celana Gua, dan ketika
tinggal CD yang menempel, tante terbelalak dan tersenyum.

“Wah, rupanya kamu punya Penis lain yang lebih gedhe.” Gila tante Vera ini, padahal Penis Gua belum besar maksimal karena terhalang CD. Aksi meremas dan menjilat terus kami lakukan sampai akhirnya tanpa aku sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku.

Dan aktifitas tante terhenti. Rupanya dia sudah berhasil melepas CD Gua , dan sekarang sedang terperangah melihat Penis yang berdiri dengan bebas dan menunjukkan ukuran sebenarnya.

“Tante.. ngapain berhenti?” Gua  beranikan diri bertanya ke tante, dan rupanya ini mengagetkannya. “Eh.. anu.. ini lho, punya kamu kok bisa segitu ya..?” agak tergagap juga tante merespon pertanyaan Gua . “Gak panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. bikin tante merinding” sambil tersenyum dia ngoceh lagi.

Tante masih terkesima dengan Penis Gua  yang mempunyai panjang 17cm dengan diameter 6cm. “Emangnya punya om gak segini? ya sudah tante boleh ngelakuin apa aja sama Penis Gua .” Gua 
ingin agar tante memulai ini secepatnya. “hmhmhmhmmmm, iya deh.

” Lalu tante mulai menjilat ujung Penis Ada sensasi enak dan nikmat ketika lidah tante mulai beraksi naik turun dari ujung sampai pangkal Penis 

“Ahh.. enak tante, terusin hh.” Gua mulai meracau. Lalu Gua  tarik kepala tante Vera sampai sejajar dengan kepalaku, kami berciuman lagi dengan ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yang pertama tadi. Tangan Gua  beraksi lagi, kali ini berusaha untuk melepas CD tante Vera. Akhirnya sambil menggigit-gigit kecil puting susunya, Gua  berhasil melepas penutup satu-satunya itu.

Tiba-tiba, tante merubah posisi dengan duduk di atas dada Gua . Sehingga terpampang jelas vaginanya yang tertutup rapat dengan rambut yang dipotong rapi berbentuk segitiga.

“Ayo Ris, gantian kamu boleh melakukan apa saja terhadap ini.” Sambil tangan tante mengusap vaginanya. “OK tante” Gua  langsung mengiyakan dan mulai mengecup vagina tante yang bersih.

“Shh.. ohh” tante mulai melenguh pelan ketika Gua  sentuh klitorisnya dengan ujung lidah .

“Hh.. mm.. enak Ris, terus Ris.. yaa.. shh” tante mulai berbicara tidak teratur. Semakin dalam lidah Gua  menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau pula omongan tante Vera.

“Ahh..Ris..shh..Risr Gua  mau keluar.” tante mengerang dengan keras. “Ahh..” erangan tante keras sekali, sambil tubuhnya dilentingkan ke kebelakang. Rupanya tante sudah mencapai
puncak.

Gua  terus menghisap dengan kuat vaginanya, dan tante masih berkutat dengan perasaan enaknya. “hmhmhmhmmmm..kamu pintar Ris. Gak rugi tante punya keponakan seperti kamu. Kamu bisa jadi pemuas tante nih, kalau om kamu lagi luar kota. Mau kan?” dengan manja tante memeRis tubuh Gua  .

“Ehh, gimana ya tante..” Gua   ngomgong sambil melirik ke Penis Gua  sendiri. “Oh iya, tante sampai lupa. Maaf ya” tante sadar kalau Penis masih berdiri tegak dan belum puas. Dipegangnya Penis ku sambil bibirnya mengecup dada dan perutku. Lalu dengan lembut tante mulai mengocok Penis.

Setelah lebih kurang 15 menit tante berhenti mengocok. Ris, kok kamu belum keluar juga. Wah selain besar ternyata kuat juga ya.” tante heran karena belum ada tanda-tanda mau keluar sesuatu dari Penisku.

Tante bergeser dan terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Gua tanggap dengan bahasa tubuh tante Vera, lalu turun dari tempat tidur. Aku jilati kedua sisi dalam pahanya yang putih mulus.

Bergantian kiri-kanan, sampai akhirnya dipangkal paha. Dengan tiba-tiba Gua  benamkan kepalaku di vaginanya dan mulai menyedot. Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan menahan rasa nikmat yang Gua  berikan. Setelah vagina tante basah, tante melebarkan kedua pahanya. Gua berdiri sambil memegang kedua pahanya.

Gua  gesek-gesekkan ujung Penis ke vaginanya dari atas ke bawah dengan pelan. Perlakuan Gua  ini membuat tante semakin bergerak dan meracau tidak karuan.

“Tante siap ya, Gua  mau masukin Penis” aku memberi peringatan ke tante.

“Cepetan Ris, ayo.. tante sudah gak tahan nih.” tante langsung memohon agar Gua  secepatnya memasukkan Penis.

Dengan pelan Gua  dorong Penis ke arah dalam vagina tante Vera, ujung kepala Gua   mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu perlahan Gua  dorong lagi hingga separuh Penis sekarang sudah tertancap di vaginanya. Gua  hentikan aktifitas ini untuk menikmati moment yang sangat enak.

Pembaca cobalah lakukan ini dan rasakan sensasinya. Pasti Anda dan pasangan akan merasakan sebuah kenikmatan yang baru. Ris, kok rasanya nikmat banget.. kamu pintar ahh.. shh” tante berbicara sambil merasa keenakan. “Ahh.. shh mm, tante ini cara Aris agar tante juga merasa enak” Gua  membalas omongan tante.

Lalu dengan hentakan lembut Gua  mendorong semua sisa Penis ke dalam vagina tante. “Ahh..” kami berdua melenguh. Gua  biarkan sebentar tanpa ada gerakan, tetapi tante rupanya sudah tidak tahan.

Perlahan dan semakin kencang dia menggoyangkan pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar. Gua  juga mengimbanginya dengan sodokan ke depan. Vagina tante Vera ini masih kencang, pada saat Gua  menarik Penis bibir vaginanya ikut tertarik. “Plok.. plok.. plokk” suara benturan paha dengan paha tante Vera semakin menambah rangsangan.

13 menit lebih kami melakukan gaya tersebut, lalu tiba-tiba tante mengerang keras “Ahh.. Ris tante nyampai lagi” Pinggulnya dirapatkan ke paha Gua  , kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuh Gua  . Aku kecup kedua payudaranya. dengan Penis masih menancap dan dijepit Vagina yang berkedut dengan keras.

Dengan posisi memangku tante Vera, kami melanjutkan aksi. Lima belas menit kemudian Gua  mulai merasakan ada desakan panas di Penis. “Tante, Gua  mau keluar nih, di mana?” Gua  bertanya ke tante.

“Di dalam aja Ris, tante juga mau lagi nih” sahut tante sambil tubuhnya digerakkan naik turun. Urutan vaginanya yang rapat dan ciuman-ciumannya akhirnya pertahanan Gua  mulai bobol. “Arghh.. tante Gua  nyampai”.

"Gua juga Ris.. ahh” tante juga meracau. Gua terus semprotkan cairan hangat ke vagina tante.

Setelah delapan semprotan tante dan Gua  bergulingan di kasur. Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra. Ris, kamu hebat.” puji tante Vera. “Tante juga, vagina tante rapet
sekali” Gua  balas memujinya. Ris, kamu mau kan nemani tante selama om pergi” pinta tante.

“Mau tante, tapi apa tante gak takut hamil lagi kalau Gua  selalu keluarkan di dalam?” Gua  balik bertanya. “Gak apa-apa Ris, tante masih ikut KB. Jangan kuatir ya sayang” Tante
membalas sambil tangannya mengelus dada Gua  .

Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan berpelukan erat sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan kami raih.

Lalu kami mandi bersama, dan sempat melakukannya sekali lagi di kamar mandi. Itulah pengalaman Gua  dengan tante Vera. Ternyata enak juga bermain dengan wanita yang berumur empat puluhan-an.

Semenjak itu Gua  sering dapat telepon ajakan untuk berkencan dengan tante-tante. Rupanya tante Vera menceritakan hal kehebatan Gua  kepada teman-temannya , karena teman tante Vera pada penasaran dengan dirik Gua seringkali Gua   di kejar kejar dengan cara yang berbeda beda, Di tunggu lagi ya brooO cerita dewasa kami selajutnya bersama kami SERBA HOT, TerimaKasih .

0 komentar:

Posting Komentar